Show simple item record

dc.contributor.authorEndang Wahyuningsih
dc.date.accessioned2014-01-19T00:21:52Z
dc.date.available2014-01-19T00:21:52Z
dc.date.issued2014-01-19
dc.identifier.nimNIM021510401004
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/17111
dc.description.abstractAngka produksi kacang tanah di Indonesia, diantara jenis kacang- kacangan lainnya menempati urutan kedua setelah kedelai. Salah satu kendala untuk meningkatkan hasil produksi kacang tanah adalah keberadaan gulma. Besarnya penurunan hasil akibat kompetisi dengan gulma dapat mencapai 60%, selain itu juga dapat mengakibatkan tanaman tumbuh kerdil dan polong yang terbentuk sedikit. Cyperus rotundus L. merupakan gulma yang dominan pada tanaman kacang tanah. Tujuan penelitian adalah (1) untuk mengetahui pengaruh kepadatan kacang tanah terhadap pertumbuhan kacang tanah, (2) untuk mengetahui pengaruh kepadatan teki terhadap pertumbuhan kacang tanah, (3) untuk mengetahui pengaruh kepadatan kacang tanah terhadap pertumbuhan teki. Penelitian dilakukan di Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Jember, mulai bulan Desember 2005 sampai Maret 2006. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 2 faktor, faktor I yaitu faktor populasi kacang tanah dan terdiri dari 4 taraf yaitu K1 = populasi kacang tanah per lubang tanam satu, K2 = populasi kacang tanah per lubang tanam dua dan K3 = populasi kacang tanah per lubang tanam tiga. Faktor 2 yaitu faktor populasi teki terdiri dari 4 taraf yaitu T0 = tanpa teki per polybag, T1 = populasi teki per polybag satu, T2 = populasi teki per polybag lima dan T3 = populasi teki per polybag sepuluh. Kombinasi faktir K dan T diulang 3 kali. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis Varian (Anova), untuk membedakan rerata antar perlakuan digunakan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf nyata 5%. Hal-Hal yang diamati adalah (1) komponen vegetatif tanaman kacang tanah meliputi panjang akar pada umur 60 hari setelah tanam (hst), ILD dan Laju Pertumbuhan tanaman pada umur 45 hst, (2) biomassa tanaman kacang tanah meliputi biomassa bagian atas dan bagian bawah tanaman pada 45 hst, (3) komponen generatif tanaman kacang tanah meliputi jumlah bunga, jumlah polong, dan berat kering polong penuh dan hampa yang dilakukan pada umur 95 hst, (4) biomassa gulma meliputi biomassa bagian atas dan bagian bawah tanaman pada umur 95 hst dan (5) jumlah umbi dan berat umbi pada umur 95 hst. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kepadatan kacang tanah dan teki yang makin tinggi menyebabkan pertumbuhan vegetatif (panjang akar, berat kering bagian bawah, ILD, dan laju pertumbuhan) kacang tanah makin berkurang, kecuali berat kering bagian bawah tanaman dan laju pertumbuhan pada faktor kacang tanah, (2) kepadatan kacang tanah yang makin tinggi menyebabkan pertumbuhan generatif (jumlah bunga, jumlah polong, berat kering polong hampa, dan berat kering polong penuh) kacang tanah makin banyak, kecuali jumlah bunga dan berat kering polong hampa, sedangkan pada faktor kepadatan teki menurunkan pertumbuhan generatif kacang tanah, kecuali jumlah bunga dan berat kering polong hampa, dan (3) kepadatan kacang tanah menurunkan pertumbuhan teki (berat kering bagian bawah, berat kering bagian atas, jumlah umbi, dan berat kering umbi), kecuali pada berat kering bagian atas.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries021510401004;
dc.subjectPERSAINGAN TEKI (Cyperus rotundus L.)en_US
dc.titlePERSAINGAN TEKI (Cyperus rotundus L.) TERHADAP PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record