OPTIMASI PENYANGRAIAN NIB KAKAO DENGAN MESIN SANGRAI TIPE SILINDER DATAR BERPUTAR
Abstract
Konversi nib kakao edle menjadi pasta cokelat merupakan salah satu alternatif
untuk meningkatkan nilai tambah nib kakao edle dari nib kakao ekspor. Salah satu
tahapan penentu dalam proses konversi tersebut adalah dengan proses
penyangraian. Produktivitas proses penyangraian yang dilakukan secara
konvensional selama ini dirasa masih sangat rendah. Oleh karena itu, perlu
dilakukan optimasi penyangraian nib kakao dengan mesin sangrai tipe silinder
datar berputar agar dapat diketahui kondisi optimal penyangraian nib kakao edle
dimana diperoleh mutu pasta yang terbaik. Silinder sangrai mempunyai diameter
0,35 m, panjang 0,5 m, dan digerakkan oleh sebuah motor listrik 1450 RPM.
Dengan dihubungkan dengan sistem reduksi gigi, kecepatan putaran silinder
sangrai diatur pada 14 dan 18 RPM. Sumber panas diperoleh dari sebuah kompor
bertekanan (burner) dengan bahan bakar minyak tanah. Mesin sangrai dilengkapi
sebuah bak pendingin nib kakao hasil sangrai dengan sistem hembusan udara
lingkungan dari sebuah kipas sentrifugal. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode deskriptif, dengan parameter pengamatan variasi berat bahan (5 kg,
7 kg dan 9 kg), suhu sangrai (120
o
C, 130
o
C dan 140
o
C), kecepatan putar silinder
sangrai (14 RPM dan 18 RPM). Sedangkan parameter hasil sangrai meliputi kadar
air, densitas kamba, konsumsi bahan bakar minyak (BBM), derajat warna, dan uji
organoleptik. Hasil optimasi menunjukkan bahwa Suhu ruang sangrai dapat diatur
antara 120
o
C-140
o
C. lamanya sangrai berkisar antara 25 menit sampai 55 menit
tergantung pada kapasitas penyangraian, kecepatan putar silinder sangrai dan suhu
yang diberikan pada proses penyangraian. Konsumsi bahan bakar minyak
terendah sebesar 0,37 mL pada proses penyangraian dengan perlakuan kecepatan
putar silinder sangrai 18 RPM, suhu penyangraian 120
o
C dan berat bahan 7 kg.
Nilai daya terpakai paling rendah 606,67 watt pada perlakuan kecepatan putar
silinder sangrai 14 RPM, suhu penyangraian 130
o
C, dan berat bahan 5 kg. hasil uji
organoleptik menunjukkan bahwa dari 18 sampel masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangan. Berdasarkan parameter kesukaan menunjukkan bahwa
pasta cokelat yang paling disukai adalah pasta yang diperoleh dari hasil
penyangraian dengan perlakuan kecepatan putar silinder sangrai 14 RPM, suhu
penyangraian 120
o
C, dan berat bahan 5 kg.