PERBEDAAN KUALITAS HIDUP ANTARA LANSIA YANG AKTIF DAN YANG TIDAK AKTIF MELAKUKAN KUNJUNGAN KE POSYANDU (Studi di Posyandu Lansia Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember)
Abstract
Masa tua adalah suatu masa dimana orang dapat merasa puas dengan
keberhasilannya. Tetapi bagi orang lain, periode ini adalah permulaan kemunduran.
Usia tua dipandang sebagai masa kemunduran, masa kelemahan manusiawi dan sosial
sangat tersebar luas dewasa ini. Lanjut Usia adalah suatu proses yang dialami dan
tidak dapat dihindari dan secara alamiah oleh setiap orang yang akan mencapai
tingkat umur tertentu, di mana sasaran Posyandu Lanjut Usia langsung meliputi
virilitas atau pra senilis adalah usia 45 – 59 tahun, lanjut usia 60 – 69 tahun dan lanjut
usia risiko tinggi usia lebih dari 70 tahun. Tahun 2010 jumlah lansia yang secara aktif
berkunjung ke Posyandu hanya 195 lansia dari 855 lansia di Kelurahan Sumbersari
Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember. Kurangnya kesadaran serta
rendahnya pengetahuan lansia menyebabkan rendahnya pula cakupan kunjungan ke
Posyandu, akibatnya lansia kurang mendapatkan pelayanan kesehatan dasar sebagai
upaya pencegahan penyakit, deteksi dini penyakit maupun sebagai upaya pengobatan,
sehingga hal tersebut mempengaruhi kemandirian lansia yang selanjutnya akan
mempengaruhi derajat kesehatan dan kualitas hidup lansia.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian analisis dengan pendekatan
kuantitatif, sedangkan menurut waktunya adalah cross sectional. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis perbedaan kualitas hidup antara lansia yang aktif dan
yang tidak aktif melakukan kunjungan ke Posyandu. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh lansia di Kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari yang berumur
45 tahun ke atas, baik yang aktif maupun yang tidak aktif berkunjung ke Posyandu di
Kelurahan Sumbersari yaitu Posyandu Jember Permai, Harapan, dan Catleya 5. Sampel berjumlah 88 lansia yang diambil secara Stratified Proportional Random
Sampling. Analisis menggunakan uji Mann Whitney dari SPSS 11.5 for windows.
Hasil uji Mann Whitney menunjukkan variabel kualitas hidup aspek fisik
(ρ=0,0001), kualitas hidup aspek sosial (ρ=0,001), kualitas hidup aspek psikologis
(ρ=0,002), dan kualitas hidup (ρ=0,0001), ada perbedaan antara lansia yang aktif dan
yang tidak aktif melakukan kunjungan ke Posyandu (karena ρ < 0,05). Disarankan
kepada petugas puskesmas agar dapat menggalang kemitraaan atau kerjasama dengan
LSM dan organisasi kemasyarakatan, perlu dilakukan pemantauan (monitoring) dan
evaluasi perkembangan pelaksanaan program kerja secara berkala dan terus menerus
misalnya dalam tiga bulan sekali, meningkatkan pengetahuan dan sikap lansia
maupun keluarganya terhadap Posyandu lansia agar praktik ke Posyandu juga
meningkat, dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan melengkapi
sarana pelayanan seperti obat, peralatan dan pelayanan yang santun di Posyandu
lansia.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]