Uji Daya Antibakteri Pandanus Cocos Oil terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi
Abstract
Minyak buah merah dan VCO (Virgin Coconut Oil  ) merupakan perpaduan
ideal.  Karena khasiat  minyak buah merah dan VCO saling melengkapi.  Flavonoid
merupakan senyawa  aktif  dari  minyak  buah merah.  Sedangkan VCO berdasarkan
pada pengalaman dan pengamatan klinis yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan
bahwa  MCT  (medium  chain  tryglyceride)  yang  dapat  ditemukan  dalam minyak
kelapa dapat mencegah dan mengobati berbagai gangguan penyakit.
S. typhi merupakan bakteri patogen penyebab demam tifoid. Angka kejadian
demam tifoid di Indonesia cenderung mengalami  peningkatan. Pengobatan terhadap
demam  tifoid  perlu  pengembangan  yang  lebih  baik  sehingga  permasalahan
peningkatan insidensi  demam tifoid terpecahkan. Pengobatan yang dimasud adalah
penemuan  pengobatan  yang  baru  dan  pengobatan  alternatif.  PCO yang  memiliki
khasiat  obat  diharapkan  dapat  mengobati  penyakit  demam  tifoid  dengan  daya
antibakteri yang dimilikinya.
Tujuan dari  penelitian ini adalah untuk mengetahui daya antibakteri  Pandanus
cocos oil terhadap pertumbuhan S. typhi dan untuk mengetahui besar IC
 dari PCO.
Penelitian  yang  dilakukan  ini  diharapkan  dapat  menjadi  bahan  informasi  tentang
penggunaan PCO sebagai bahan terapi alternatif terhadap bakteri S. typhi.
Penelitian  ini  adalah  penelitian  eksperimental  laboratoris  dengan  S.  typhi
sebagai  sampel,  dengan menggunakan metode sumuran untuk penentuan aktivitas
daya hambat  bakteri  PCO berbagai  konsentrasi  yaitu konsentrasi  10%, 20%, 30%,
40% dan 50%. Pelarut yang digunakan adalah 2% Tween
®
 dalam aquadest steril dan
kontrol  positif  adalah  kloramfenikol  200  mg/ml.  Masing-masing  kelompok
mengalami  pengulangan sebanyak 8 kali.  Daya antibakteri  merupakan daerah yang 
50
dihambat  oleh PCO berbagai  konsentrasi  pada pertumbuhan  S. typhi.  Zona hambat
diukur dengan menggunakan jangka sorong. Data zona hambat kemudian dianalisis
dengan menggunakan uji analisis regresi probit.
Data  penelitian  menunjukkan  terdapat  hubungan  antara  peningkatan  kadar
PCO  dengan  peningkatan  luas  zona  hambat  terhadap  bakteri  S.  typhi.  Pada
konsentrasi  PCO 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% didapatkan  rata-rata  luas  zona
sebesar 1,41 cm
2
, 1,7 cm
2
, 2,08 cm
2
, 2,33 cm
2
 dan 2,55 cm
2
. Kloramfenikol sebagai
kontrol positif rata-rata luas zona yang diberikan sebesar  4,5 cm
2
, sedangkan kontrol
negatif  tidak memberikan daya antibakteri. 
Dari  hasil  uji  aktivitas  daya  antibakteri  PCO  terhadap  S.  typhi  dapat
disimpulkan bahwa PCO mempunyai  aktivitas antibakteri terhadap S. typhi. Setelah
dilakukan uji regresi probit didapatkan nilai IC50 sebesar 38,9 %
Collections
- UT-Faculty of Medical [1562]