Aktivitas Antioksidan Sari Buah Buni (Antidesma bunius) Selama Penyimpanan
Abstract
Minuman ringan merupakan produk pangan yang sering dikonsumsi oleh
masyarakat dari berbagai kalangan, baik anak-anak, remaja maupun dewasa.
Peningkatan konsumsi minuman ringan perlu diikuti dengan adanya upaya
memanfaatkan minuman tersebut menjadi minuman fungsional. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan misalnya dengan memanfaatkan buah buni sebagai bahan dasar
pembuatan minuman ringan golongan sari buah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh konsentrasi dan lama penyimpanan pada suhu 5
C
terhadap aktivitas antioksidan sari buah buni serta untuk mengetahui pengaruh suhu
penyimpanan terhadap aktivitas antioksidan sari buah buni.
Penelitian dilakukan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama (penelitian
pendahuluan) bertujuan untuk menentukan konsentrasi sari buah buni yang disukai.
Tahap kedua merupakan penelitian utama yaitu perlakuan konsentrasi sari buah buni
2.5% dan 10% pada penyimpanan suhu 5
o
C dan 27
o
C selama 8 minggu dengan
interval pengamatan setiap 2 minggu. Analisa kimia yang dilakukan meliputi
aktivitas antioksidan, kadar antosianin, kadar vitamin C, total polifenol, dan derajat
keasaman (pH).
Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK)
faktorial dengan dua faktor untuk masing-masing suhu 5
o
o
C dan 27
C dan 27
C dan
perbedaaan antar perlakuan diuji dengan Duncan’s Multiple Range Test (DNMRT)
pada taraf 5% dan uji T (T Test).
o
o
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi sari buah buni dan suhu
penyimpanan pada suhu 5
o
C berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan, kadar
antosianin, total polifenol, dan derajat keasaman (pH) namun tidak berpengaruh
terhadap kadar Vitamin C. Kemudian konsentrasi sari buah buni dan lama
penyimpanan pada suhu 27
o
C berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan, kadar
antosianin, total polifenol, derajat keasaman (pH), namun tidak berpengaruh terhadap
kadar Vitamin C. Sedangkan suhu penyimpanan berpengaruh terhadap aktivitas
antioksidan, kadar antosianin, total polifenol, dan derajat keasaman (pH), namun
tidak berpengaruh terhadap kadar vitamin C.