Daya Antibakteri Perasan Tomat (Lycopersicum esculantum Mill) terhadap Streptococcus mutans
Abstract
Pemanfaatan beragam flora yang berkhasiat sebagai alternatif dalam upaya
memelihara kesehatan, mencegah maupun mengobati penyakit sangatlah penting
disaat kondisi krisis seperti sekarang ini. Salah satu tumbuhan yang berkhasiat
obat itu adalah tomat (Lycopersicum esculantum Mill). Tomat yang sehari-hari
dikenal sebagai bumbu masak, pencuci mulut setelah makan dan bahan saus
ternyata memiliki manfaat untuk kesehatan. Rongga mulut manusia mengandung
banyak populasi mikroba yang beragam, salah satunya adalah Streptococcus
mutans (S. mutans). Patogenitas S. mutans sebagai penyebab utama karies gigi
dipercaya dapat mengganggu biologi rongga mulut. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui daya antibakteri perasan tomat (Lycopersicum esculantum Mill)
terhadap S. mutans dan mengetahui konsentrasi minimum perasan tomat yang
masih mempunyai daya antibakteri terhadap S. mutans.
Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratoris,
dilakukan di Bagian Biomedik Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Jember pada bulan Februari 2007. Besar sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 25 sampel yang terdiri dari 5 kelompok yaitu
kelompok perlakuan (perasan tomat 100%, 50%, 25%) dan kelompok kontrol
(obat kumur Betadine sebagai kontrol positif dan aquades streril sebagai kontrol
negatif) yang setiap kelompoknya dilakukan 5 kali pengulangan. Masing-masing
kelompok ditambahkan suspensi S. mutans dan media BHIB. Semua sampel
kemudian diinkubasi selama 48 jam dan dilihat absorbansinya menggunakan
vii
spectrophotometer. Untuk menguji perbedaan jumlah S. mutans antara kelompok
perlakuan dan kontrol digunakan analisis ANOVA satu arah dan LSD (Least
Significant Difference) sedangkan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang
bermakna diantara waktu pengamatan 24 dan 48 jam dilakukan uji univariate
analysis of variance.
Hasil uji ANOVA satu arah menunjukkan adanya perbedaan bermakna
rerata jumlah S. mutans pada semua kelompok baik pada pengamatan 24 jam
maupun 48 jam. Rerata terbesar jumlah S. mutans terdapat pada kelompok
kontrol, sedangkan rerata terkecil jumlah S. mutans terdapat pada kelompok
perasan tomat 100%. Hasil uji LSD pada pengamatan 24 jam menunjukkan ada
perbedaan yang bermakna rerata jumlah S. mutans antara kelompok kecuali
kelompok perasan tomat 100% dengan kelompok kontrol positif. Sedangkan hasil
uji LSD pada pengamatan 48 jam menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna
terhadap jumlah S. mutans antara semua kelompok. Rerata jumlah S. mutans pada
pengamatan 24 dan 48 jam tidak terdapat perbedaan yang bermakna berdasarkan
hasil uji univariate analysis of variance.
Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian ini adalah perasan tomat
mempunyai daya antibakteri terhadap S. mutans dan konsentrasi minimum
perasan tomat yang masih mempunyai daya antibakteri terhadap S. mutans adalah
konsentrasi 25%.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]