“Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Model Student Facilitator And Explaining (SFAE) setting Contextual Teaching And Learning (CTL) Pada Sub Pokok Bahasan Prisma dan Limas kelas VIII Semester Genap”
Abstract
Pada umumnya, banyak siswa yang menganggap bahwa matematika adalah
mata pelajaran yang sulit dan menakutkan. Selama ini pembelajaran matematika lebih
cenderung menggunakan konsep pembelajaran terpusat pada guru. Guru biasanya
menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran di kelas. Hal ini mengakibatkan
siswa kurang aktif dan hanya mendengarkan apa yang dijelaskan guru. Seharusnya
perlu dipikirkan cara-cara penyajian dan suasana pembelajaran matematika yang
memungkinkan siswa mudah memahami serta merasa senang belajar matematika.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mengakrabkan matematika dengan
kehidupan nyata. Dengan kata lain, dalam pembelajaran guru perlu mengaitkan
konsep-konsep matematika dengan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan hal tersebut, maka akan dilakukan penelitian pengembangan perangkat
pembelajaran matematika dengan menggunakan model Student Facilitator And
Explaining (SFAE) settting Contextual Teaching And Learning (CTL) pada Kelas
VIII.
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan proses pengembangan
perangkat pembelajaran matematika model SFAE setting CTL pada sub pokok
bahasan prisma dan limas kelas VIII semester genap. Selain itu, untuk mengetahui
hasil pengembangan perangkat pembelajaran matematika model SFAE setting CTL
pada sub pokok bahasan prisma dan limas kelas VIII semester genap. Subjek uji coba
pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Jember. Uji coba
viii
dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Uji coba ini dilaksanakan
pada 23, 24, dan 29 Mei 2013.
Perangkat pembelajaran model SFAE setting CTL meliputi rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), dan tes hasil belajar
(THB). Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4-D.
Model ini terdiri dari empat tahap yaitu tahap pendefinisian, tahap perancangan, tahap
pengembangan, dan tahap penyebaran. Pengembangan perangkat pembelajaran
dilakukan dengan memperhatikan tiga aspek kualitas, yakni aspek kevalidan, aspek
kepraktisan, dan aspek keefektifan. Dari hasil uji kevalidan, perangkat pembelajaran
dengan model SFAE setting CTL mencapai kriteria kevalidan, kepraktisan, dan
keefektifan berturut-turut dengan kategori sangat tinggi, sangat baik, dan baik. Hal
ini berarti siswa setuju dengan pembelajaran model SFAE setting CTL. Berdasarkan
kriteria kualitas perangkat pembelajaran matematika model SFAE setting CTL pada
sub pokok bahasan Prisma dan Limas kelas VIII semester genap yang layak dan dapat
digunakan oleh guru SMP dalam pembelajaran matematika di kelas. Namun
perangkat pembelajaran matematika model SFAE setting CTL ini memiliki
kelemahan yaitu langkah-langkah SFAE dan komponen CTL sulit tampak dalam
kegiatan pembelajaran di kelas dan dalam perangkatnya. Sehingga guru perlu
membimbing siswa dalam proses belajar mengajar.