Peningkatan Aktivitas Dan Ketuntasan Hasil Belajar Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Division (STAID) dengan Performance Assessment dalam pembelajaran IPA fisika SMP Negeri 1 Wonosari
Abstract
Hasil observasi dan wawancara awal dengan guru fisika SMP Negeri 1
Wonosari diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas VIII A masih rendah kurang
dari Standar Ketuntasan Minimal. Berdasarkan Standar Ketuntasan
Minimal siswa dikatakan tuntas apabila telah memperoleh nilai ≥ 73 (Sumber: Keputusan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Wonosari) Dari hasil statistik
data observasi awal terhadap kelas VIII A yang terdiri atas 29 siswa, diketahui
sebanyak 16 siswa (55.17%) dinyatakan tuntas belajar mendapatkan nilai antara
73 - 91 dengan nilai rata –rata 75 dan 13 siswa (44.18%) dinyatakan tidak tuntas
dengan nilai rata – rata 65 yaitu antara 53 - 70. Selain itu aktivitas siswa selama
proses pembelajaran terlihat cenderung pasif dan kurang memperhatikan
penjelasan guru. Berdasarkan data lembar observasi pada kegiatan observasi awal
diketahui bahwa aktivitas siswa selama pembelajaran tidak sesuai dengan
pembelajaran fisika. Aktivitas belajar yang tampak yaitu aktivitas memperhatikan
pelajaran 42,52%, aktivitas bertanya 34,48%, menjawab pertanyaan 35,63%,
mengerjakan soal 35,63%, dan aktivitas bereksperimen tidak ada..
Berdasarkan uraian di atas, maka pembelajaran dengan model Student
Team Achievement Division dengan performance assesment diterapkan
untuk mengatasi permasalahan di kelas VIII A SMP Negeri 1 Wonosari. Tujuan
dari penelitian ini adalah: (1) Meningkatkan aktivitas belajar fisika siswa
menggunakan model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement
Division (2) Meningkatkan ketuntasan hasil belajar fisika
siswa menggunakan model Cooperative Learning Tipe Student Teams
Achievement Division dengan Performance Assessment dalam
pembelajaran IPA fisika di SMP Negeri 1 Wonosari. Sedangkan manfaat dari
penelitian ini adalah: (1) Bagi guru fisika, merupakan informasi yang bisa
digunakan sebagai masukan dan alternatif dalam menyempurnakan model
pengajaran demi tercapainya prestasi belajar fisika yang maksimal. (2) Bagi
lembaga pendidikan dan sekolah yang terkait, diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran bagi peningkatan mutu pendidikan. (3) Bagi peneliti, dapat
memperluas wawasan tentang model pembelajaran fisika untuk bekal di dunia
pendidikan.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas sehingga subyek penelitian
sudah ditetapkan di kelas VIII A SMP 1 Negeri Wonosari tahun ajaran 2012/2013
yang dimulai tanggal 16 Oktober 2012 sampai 20 November 2012. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, dokumentasi,
wawancara, dan tes. Data yang didapatkan adalah aktivitas guru dan aktivitas
siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan hasil belajar pada siklus I dan
siklus II serta hasil wawancara dengan guru bidang studi dan siswa.
Data hasil analisis memperlihatkan bahwa prosentase aktivitas siswa
secara klasikal mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu masingmasing
71.84% dan 85.82%. Berdasarkan analisis hasil belajar pada siklus I
diperoleh ketuntasan hasil belajar sebesar 82.76%, siswa yang tuntas belajar secara
individu sebanyak 24 siswa dan yang tidak tuntas secara individu sebanyak 5
siswa. Sedangkan analisis hasil belajar pada siklus II diperoleh ketuntasan hasil
belajar sebesar 93.1%, siswa yang tuntas belajar secara individu sebanyak 27
siswa dan yang tidak tuntas secara individu sebanyak 2 siswa.
Berdasarkan pada hasil dan analisis data yang ditunjukkan pada siklus I
dan siklus II, dapat disimpulkan bahwa pembelajar menggunakan model
Cooperative Learning Tipe student teams achievement division dengan
performance assessment dalam pembelajaran IPA fisika SMP Negeri 1 Wonosari
dapat meningkatkan aktivitas belajar dan ketuntasan hasil belajar fisika siswa
kelas VIII A SMP Negeri 1 Wonosari tahun ajaran 2012/2013.