“Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bilingual Berbasis Teori Bruner Pada Geometri Informal Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Siswa SMP Kelas VIII”; Sunarsih; 070210101003
Abstract
Perkembangan IPTEK yang semakin pesat membawa dampak pada
pengembangan pembelajaran di bidang pendidikan, khususnya mata pelajaran
matematika yang relatif kurang disukai siswa. Tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk LKS bilingual dengan teori Bruner
pada Geometri Informal pokok bahasan bangun ruang sisi datar siswa SMP kelas VIII
dengan menggunakan model pengembangan 4-D. Pengembangan LKS dengan model
ini terdiri dari 4 tahap yaitu : Pendefinisian (define), Perancangan (design), dan
Pengembangan (development) dan Penyebaran (disseminate).
Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1 Jember
kelas VIII I dan siswa SMP Negeri 1 Bondowoso kelas VIII F. Metode pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Analisa
data merupakan cara yang paling menentukan untuk menyusun dan mengolah data
yang terkumpul, sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Lembar Kerja Siswa (LKS)
matematika bilingual dengan teori Bruner pada Geometri Informal pokok bahasan
bangun ruang sisi datar siswa SMP kelas VIII yang memenuhi kriteria kevalidan dan
kepraktisan . Dari penilaian yang diberikan validator diperoleh nilai tingkat kevalidan
0,96 atau yang berarti pada kualifikasi sangat tinggi. Persentase angket respon siswa
mencapai 80,20% dan 75,41% sedangkan respon guru mencapai 85,19% sehingga
diperoleh rata-rata persentase 80,27%. Berdasarkan analisis data maka persentase
tersebut mempunyai kualifikasi tinggi. Persentase respon siswa dan guru tersebut
viii
digunakan untuk mengukur tingkat kepraktisan LKS tersebut. Karena tingkat
kevalidan dan kepraktisan mempunyai perbedaan kualifikasi yaitu sangat tinggi dan
tinggi maka yang digunakan adalah nilai yang terendah atau kualifikasi tinggi.
Dengan demikian, LKS bilingual berbasis Bruner dan Geometri Informal memenuhi
kriteria kevalidan dan kepraktisan dengan kualifikasi tinggi sehingga LKS tersebut
tidak memerlukan revisi dan uji coba kembali, serta siap digunakan oleh guru sebagai
media pembelajaran matematika bilingual sebagai alternatif pembelajaran
matematika.
Berdasarkan hasil uji coba, persentase respon siswa pada kedua subjek uji
coba memiliki selisih 4,9%. Dari hasil uji coba siswa di SMPN 1 Jember lebih
antusias dan merasa senang dibandingkan dengan siswa di SMP Negeri 1
Bondowoso. Akan tetapi, karakteristik siswa di Bondowoso lebih kritis dan lebih
banyak memberikan saran untuk perbaikan LKS.