EFEK NEFROPROTEKTIF EKSTRAK TAUGE (Vigna radiata (L.)) TERHADAP PENINGKATAN KADAR UREA SERUM TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI PARASETAMOL DOSIS TOKSIK
Abstract
Indonesia adalah negara agroindustri yang memanfaatkan hasil pertanian,
mengolah bahan pertanian termasuk polong-polongan (Fabaceae) dan merupakan
penghasil kacang hijau terbesar ke empat di dunia. Kecambah dari tanaman ini
dikenal sebagai tauge (Vigna radiata (L.)) merupakan sumber pangan yang
memiliki kandungan antioksidan berupa fitosterol, vitamin E (α-tokoferol), fenol,
dan beberapa mineral (selenium, mangan, tembaga, zinc, dan besi). Kandungan
antioksidan dalam tauge bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh
termasuk melindungi organ ginjal dari radikal bebas yang salah satunya
disebabkan oleh konsumsi obat-obatan. Salah satu obat-obatan terapeutik yang
memiliki efek toksik pada ginjal adalah parasetamol. Parasetamol dalam dosis
berlebih akan membentuk N-hidroksilasi membentuk senyawa antara, N-acetylpara-benzoquinoneimine
(NAPQI),
yang
sangat
elektrofilik
dan
reaktif.
Senyawa
ini
dapat
menginduksi
kerusakan
sel
epitel
tubulus
proksimal
ginjal
serta
bereaksi
dengan
gugus nukleofilik pada protein, DNA, dan mitokondria, serta
menimbulkan stres oksidatif sehingga dapat menyebabkan kematian sel. Salah
satu indikator yang dapat menunjukkan tingkat kerusakan ginjal adalah
peningkatan kadar urea serum. Pada kondisi kegagalan fungsi ginjal, kadar urea
plasma akan meningkat (uremia) akibat dari ekskresi ureum yang terhambat.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apakah pemberian ekstrak
tauge (Vigna radiata (L.)) dapat mencegah peningkatan kadar urea serum pada
tikus wistar yang diinduksi parasetamol dosis toksik dan mengetahui apakah
peningkatan dosis ekstrak tauge (Vigna radiata (L.)) dapat meningkatkan efek
proteksi ginjal dengan menurunkan kadar urea serum tikus wistar yang diinduksi
parasetamol dosis toksik.
Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental murni (true
experimental), dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Postest Only
Control Group Design. Populasi yang digunakan pada penelitian adalah tikus
wistar (Rattus norvegicus) jantan, usia 2-3 bulan (dewasa) dengan berat badan
100-200 gram. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik simple random
sampling yang kemudian dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok K(-), yaitu tikus
diberi CMC Na 1% selama 9 hari, Kelompok K(+), yaitu tikus diberi CMC Na
1% selama 9 hari dan diberi parasetamol dengan dosis 2.500 mg/kg BB per oral
pada hari ke-7, Kelompok P1, yaitu tikus diberi ekstrak etanol tauge dengan dosis
50 mg/200 gram BB tikus selama 9 hari dan diberi parasetamol dengan dosis
2.500 mg/kg BB per oral pada hari ke-7, Kelompok P2, yaitu tikus diberi ekstrak
etanol tauge dengan dosis 100 mg/200 gram BB tikus selama 9 hari dan diberi
parasetamol dengan dosis 2.500 mg/kg BB per oral pada hari ke-7, Kelompok P3,
yaitu tikus diberi ekstrak etanol tauge dengan dosis 200 mg/200 gram BB tikus
selama 9 hari dan diberi parasetamol dengan dosis 2.500 mg/kg BB per oral pada
hari ke-7. Sampel darah diambil pada hari ke-9 kemudian diukur kadar urea
serum.
Data dianalisis dengan One Way ANOVA dilanjutkan dengan uji LSD.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tauge (Vigna radiata(L.)) memiliki
efek nefroprotektor pada tikus wistar yang diinduksi parasetamol dosis toksik,
dengan dosis optimal 50 mg/200 gr BB tikus dan peningkatan dosis ekstrak tauge
(Vigna radiata(L.)) terbukti turut meningkatkan kadar urea serum.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]