Show simple item record

dc.contributor.authorMochamad Bagus R.
dc.date.accessioned2013-12-27T01:09:57Z
dc.date.available2013-12-27T01:09:57Z
dc.date.issued2013-12-27
dc.identifier.nimNIM102010101090
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/13036
dc.description.abstractIndonesia adalah negara agroindustri yang memanfaatkan hasil pertanian, mengolah bahan pertanian termasuk polong-polongan (Fabaceae) dan merupakan penghasil kacang hijau terbesar ke empat di dunia. Kecambah dari tanaman ini dikenal sebagai tauge (Vigna radiata (L.)) merupakan sumber pangan yang memiliki kandungan antioksidan berupa fitosterol, vitamin E (α-tokoferol), fenol, dan beberapa mineral (selenium, mangan, tembaga, zinc, dan besi). Kandungan antioksidan dalam tauge bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh termasuk melindungi organ ginjal dari radikal bebas yang salah satunya disebabkan oleh konsumsi obat-obatan. Salah satu obat-obatan terapeutik yang memiliki efek toksik pada ginjal adalah parasetamol. Parasetamol dalam dosis berlebih akan membentuk N-hidroksilasi membentuk senyawa antara, N-acetylpara-benzoquinoneimine (NAPQI), yang sangat elektrofilik dan reaktif. Senyawa ini dapat menginduksi kerusakan sel epitel tubulus proksimal ginjal serta bereaksi dengan gugus nukleofilik pada protein, DNA, dan mitokondria, serta menimbulkan stres oksidatif sehingga dapat menyebabkan kematian sel. Salah satu indikator yang dapat menunjukkan tingkat kerusakan ginjal adalah peningkatan kadar urea serum. Pada kondisi kegagalan fungsi ginjal, kadar urea plasma akan meningkat (uremia) akibat dari ekskresi ureum yang terhambat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apakah pemberian ekstrak tauge (Vigna radiata (L.)) dapat mencegah peningkatan kadar urea serum pada tikus wistar yang diinduksi parasetamol dosis toksik dan mengetahui apakah peningkatan dosis ekstrak tauge (Vigna radiata (L.)) dapat meningkatkan efek proteksi ginjal dengan menurunkan kadar urea serum tikus wistar yang diinduksi parasetamol dosis toksik. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental murni (true experimental), dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Postest Only Control Group Design. Populasi yang digunakan pada penelitian adalah tikus wistar (Rattus norvegicus) jantan, usia 2-3 bulan (dewasa) dengan berat badan 100-200 gram. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling yang kemudian dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok K(-), yaitu tikus diberi CMC Na 1% selama 9 hari, Kelompok K(+), yaitu tikus diberi CMC Na 1% selama 9 hari dan diberi parasetamol dengan dosis 2.500 mg/kg BB per oral pada hari ke-7, Kelompok P1, yaitu tikus diberi ekstrak etanol tauge dengan dosis 50 mg/200 gram BB tikus selama 9 hari dan diberi parasetamol dengan dosis 2.500 mg/kg BB per oral pada hari ke-7, Kelompok P2, yaitu tikus diberi ekstrak etanol tauge dengan dosis 100 mg/200 gram BB tikus selama 9 hari dan diberi parasetamol dengan dosis 2.500 mg/kg BB per oral pada hari ke-7, Kelompok P3, yaitu tikus diberi ekstrak etanol tauge dengan dosis 200 mg/200 gram BB tikus selama 9 hari dan diberi parasetamol dengan dosis 2.500 mg/kg BB per oral pada hari ke-7. Sampel darah diambil pada hari ke-9 kemudian diukur kadar urea serum. Data dianalisis dengan One Way ANOVA dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tauge (Vigna radiata(L.)) memiliki efek nefroprotektor pada tikus wistar yang diinduksi parasetamol dosis toksik, dengan dosis optimal 50 mg/200 gr BB tikus dan peningkatan dosis ekstrak tauge (Vigna radiata(L.)) terbukti turut meningkatkan kadar urea serum.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries102010101090;
dc.subjectEKSTRAK TAUGE (Vigna radiata (L.))en_US
dc.titleEFEK NEFROPROTEKTIF EKSTRAK TAUGE (Vigna radiata (L.)) TERHADAP PENINGKATAN KADAR UREA SERUM TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI PARASETAMOL DOSIS TOKSIKen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record