STRUKTUR KOMUNITAS MIKROALGA EPIFITIK PADA ZONA LITORAL DI RANU KLAKAH KABUPATEN LUMAJANG
Abstract
Ranu Klakah adalah ranu yang terletak di Desa Tegal Randu, Kecamatan
Klakah, Kabupaten Lumajang yang salah satu manfaatnya adalah sebagai tempat
budidaya ikan dengan sistem keramba apung yang dilakukan di zona litoral. Pada
zona litoral ranu Klakah ditemukan tumbuh-tumbuhan air berakar, namun kini
jumlahnya semakin berkurang disebabkan oleh pemangkasan untuk tempat
budidaya ikan. Hal ini mengakibatkan kelangsungan hidup mikroalga epifitik
terganggu karena mikroalga epifitik membutuhkan tumbuhan untuk tempat
hidupnya. Mikroalga epifitik memiliki peran ekologis sebagai produsen
(Prihantini et al, 2005) dan bioindikator untuk menilai kualitas air danau
(Soeprobowati dan Hadisusanto, 2009), sedangkan peran ekonomisnya sebagai
pakan ternak, suplemen makanan, penghasil komponen bioaktif bahan farmasi,
dan kedokteran (Prihantini et al, 2005). Sampai saat ini belum ada informasi
mengenai struktur komunitas mikroalga termasuk mikroalga epifitik di Ranu
Klakah. Berdasarkan uraian di atas, maka penting dilakukan penelitian tentang
struktur komunitas mikroalga epifitik pada zona litoral di Ranu Klakah Kabupaten
Lumajang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi, kelimpahan, dan
keanekaragaman jenis mikroalga epifitik pada zona litoral di Ranu Klakah
Lumajang. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber
data ilmiah tentang mikroalga epifitik di Ranu Klakah Lumajang, sehingga dapat
memberikan masukan untuk penelitian lebih lanjut.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2011.
Pengambilan sampel tumbuhan dilakukan pada bagian akhir, tengah dan tepi zona
litoral pada 36 lokasi di empat stasiun. Mikroalga epifitik dikumpulkan dengan
cara menguas bagian permukaan daun dan batang sampel tumbuhan dan
melarutkannya pada akuades. Penentuan komposisi jenis mikroalga epifitik
dilakukan dengan cara mengidentifikasinya di bawah mikroskop dengan dibantu
buku pendukung identifikasi Bold dan Wynne (1987), Needham dan Needham
(1971), Edmondson (1959) dan Streble dan Krauter (1988). Jumlah individu
setiap jenis ditentukan dengan menghitungnya di bawah mikroskop dengan
menggunakan haemositometer. Data jumlah individu setiap jenis digunakan untuk
menentukan kelimpahan menggunakan rumus menurut Hauer dan Lamberti
(1996), dan indeks keanekaragaman jenis dengan menggunakan rumus indeks
keanekaragaman Shannon-Wienner.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pada zona litoral Ranu Klakah
ditemukan 20 jenis mikroalga epifitik dari sampel tumbuhan Hydrilla verticilata
dan Eichornia crassipes. Jenis yang paling melimpah pada permukaan daun dan
batang adalah Cocconeis placentula. Hal ini disebabkan oleh perairan Ranu
Klakah yang cukup basa mendukung berkembangnya beberapa genus
alkalibiontik seperti Cocconeis placentula. Jenis yang paling rendah
kelimpahannya adalah Raphidionema sepervirens pada permukaan daun, dan
Stauroneis anceps pada permukaan batang. Raphidionema sepervirens hanya
hidup pada perairan yang memiliki kualitas air baik, sedangkan Stauroneis anceps
merupakan diatom yang hidupnya di perairan tawar akan tetapi bukan tergolong
dalam genus alkalibiontik. Keanekaragaman jenis mikroalga epifitik pada bagian
daun dan batang tergolong sedang hal ini ditunjukkan dengan nilai H’ 2,33 dan
2,16.