PENGARUH EKSTRAK JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL DAN PENURUNAN BOBOT TUBUH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus. L) SEBAGAI PENYUSUNAN LKS (Pokok Bahasan Jamur di SMA)
Abstract
Kolesterol telah dikenal sebagai penyebab utama terjadinya proses
aterosklerosis. Keadaan ini telah terbukti dapat meningkatkan resiko terkena
penyakit jantung koroner (PJK). Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab
kematian nomor satu untuk usia di atas 40 tahun. Pada tahun 2005, menurut
World Health Organization (WHO), penyakit kardiovaskuler diperkirakan telah
menyebabkan kematian sebanyak 17,5 juta di seluruh dunia atau sekitar 30% dari
seluruh penyebab kematian di dunia. Para pakar kesehatan dan ahli gizi telah
berusaha merumuskan pola makan atau diet untuk menghadapi masalah tersebut.
Salah satu kuncinya adalah menukar atau mengganti makanan yang mempunyai
kandungan lemak dan kolesterol yang tinggi menjadi makanan dengan kandungan
lemak dan kolesterol rendah. Telah banyak pemanfaatan obat-obatan untuk
mengurangi resiko penyakit kardiovaskuler. Salah satunya adalah pemanfaatan
Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) yang terbukti terdapat kandungan niasin
dan serat sehingga mampu menurunkan kadar kolesterol dan bobot tubuh. Faktor
penting yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran secara
keseluruhan adalah kemampuan dan keberhasilan guru merancang materi
pembelajaran. Materi pembelajaran dipilih seoptimal mungkin untuk membantu
peserta didik dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar
(Lestariani, 2009). Sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
Dasar (KD) yang ada dalam silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), peranan jamur dalam kehidupan merupakan salah satu materi biologi
pada Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas X semester 1 pada pokok bahasan
“Jamur” dengan sub pokok bahasan peranan jamur dalam kehidupan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak jamur
tiram putih (Pleurotus ostreatus) terhadap penurunan kadar kolesterol dan
penurunan bobot tubuh tikus putih dan sebagai penyusunan bahan pembelajaran.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi Fakultas Farmasi dan
Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Penelitian
ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan jumlah sampel
tikus putih jantan strain Wistar sebanyak 15 ekor dan dibagi menjadi 5 kelompok
perlakuan yang terdiri dari kelompok kontrol negatif (K-) tanpa diberikan obat,
kelompok kontrol positif (K+) dengan obat standar simvastatin, kelompok
pemberian ekstrak jamur tiram putih dosis 0,04 gr/hari (P
1
), kelompok pemberian
ekstrak jamur tiram putih dosis 0,09 gr/hari (P
), kelompok pemberian ekstrak
jamur tiram putih dosis 0,18 gr/hari (P
3
ix
2
).
Perlakuan dilaksanakan dalam 4 tahap perlakuan secara berkesinambungan
selama 28 hari. Tahap pertama aklimasi, tahap kedua induksi hiperlipidemia,
tahap ketiga pemberian ekstrak jamur tiram putih minggu pertama dan keempat
pemberian ekstrak jamur tiram putih minggu kedua yang masing-masing
dilakukan selama 7 hari. Pada hari ke-8, 15, 22 dan 29 masing-masing tikus
dipuasakan selama 12 jam untuk selanjutnya diambil sampel darahnya melalui
vena ekor dan diukur kadar kolesterol darahnya dengan menggunakan alat
pengukur kolesterol serta dilakukan pengukuran bobot tubuh tikus putih.
Analisis statistik hasil pengukuran dengan ANOVA satu arah dan
dilanjutkan uji Duncan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian
ekstrak jamur tiram putih berpengaruh menurunkan kadar kolesterol darah dan
bobot tubuh tikus putih. Pada kelompok K(+) rerata kadar kolesterolnya menurun
sebesar 36,67 mg/dl, kelompok P
rerata kadar kolesterolnya menurun sebesar
2,34 mg/dl, kelompok P
2
1
rerata kadar kolesterolnya menurun sebesar 63,33 mg/dl
dan pada kelompok P
rerata kadar kolesterolnya menurun sebesar 78 mg/dl. Hasil
uji statistik ANOVA untuk kadar kolesterol darah tikus putih dapat diketahui
bahwa F hitung (10,356) > F tabel (3,48) dengan nilai signifikansi p = 0,001
(<0,05) hal ini menunjukkan pada perlakuan K(-), K(+), P
3
1
, P
2
dan P
berpengaruh
signifikan terhadap penurunan kadar kolesterol darah tikus putih. Selanjutnya
untuk penurunan bobot tubuh tikus putih. Pada kelompok K(+) rerata bobot
tubuhnya menurun sebesar 4,66 gram, kelompok P
rerata bobot tubuhnya
menurun sebesar 1,67 gram, kelompok P
2
1
rerata bobot tubuhnya menurun sebesar
12,67 gram dan pada kelompok P
rerata bobot tubuhnya menurun sebesar 11,67
gram. Hasil uji statistik ANOVA untuk bobot tubuh tikus putih dapat diketahui
bahwa F hitung (3,487) > F tabel (3,48) dengan nilai signifikansi p = 0,050
(≤0,05) hal ini menunjukkan pada perlakuan K(-), K(+), P
3
1
, P
2
dan P
berpengaruh
signifikan terhadap penurunan bobot tubuh tikus putih.
Kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan adalah bahwa pemberian
ekstrak jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) berpengaruh terhadap penurunan
kadar kolesterol darah dan bobot tubuh tikus putih (Rattus norvegicus L.). Untuk
kadar kolesterol darah tikus putih dosis yang optimum menurunkan adalah ekstrak
jamur tiram putih 0,09 gr/hari dengan penurunan sebesar 63,33 mg/dl. Selanjutnya
untuk bobot tubuh tikus putih dosis yang optimum menurunkan adalah ekstrak
jamur tiram putih 0,09 gr/hari dengan penurunan sebesar 12,67 mg/dl meskipun
penurunannya belum mencapai kadar kolesterol dan bobot tubuh normal tikus
putih. Berdasarkan hasil penelitian dan uji validasi ahli, penelitian ini baik
dijadikan sebagai alternatif pilihan bahan ajar biologi, khususnya jamur. Uji
validasi dilakukan di 2 SMA negeri di Lumajang yaitu SMA Negeri 1 Candipuro
dan SMA Negeri 1 Pasirian.