Uji Pakan Ternak Berbahan Kulit Kopi, Ampas Tahu dan Kepala Ikan Lele pada Ayam Broiler
Abstract
Limbah merupakan salah satu permasalahan yang dapat menimbulkan
pencemaran terhadap lingkungan. Salah satu alternatif pemanfaatan limbah adalah
pengolahan menjadi pakan ayam. Pemanfaatan limbah sebagai pakan ayam
merupakan salah satu cara yang efisien dalam memenuhi nutrisi ayam dan
memiliki nilai ekonomi yang tinggi serta dapat mengurangi pencermaran terhadap
lingkungan. Salah satu limbah yang belum dimanfaatkan secara optimal yaitu
limbah kulit kopi, ampas tahu dan kepala ikan lele.
Pakan merupakan bahan baku yang telah dicampur menjadi satu dengan
nutrisi yang sesuai sehingga dapat dikonsumsi dan dapat dicerna oleh ternak.
Kandungan gizi dari pakan berbahan kulit kopi, ampas tahu dan kepala ikan lele
yaitu memiliki kandungan kadar air 7,68%, abu 9,95%, lemak 8,82%, protein
22,91%, kalsium 0,8% dan karbohidrat 53,99%. Kandungan pakan tersebut telah
sesuai dengan SNI 8173.3.3:2015 tentang pakan ayam broiler. Ayam broiler
memiliki pertumbuhan yang sangat cepat dan memiliki daya alih pakan menjadi
produk daging tinggi artinya dengan jumlah pakan yang dikonsumsi sedikit
mampu bertumbuh dengan sangat cepat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan
berbahan kulit kopi, ampas tahu dan kepala ikan lele terhadap konsumsi pakan,
pertambahan berat badan harian dan konversi pakan. Penelitian ini dirancang
menggunakan rancangan acak lengkap. Masing-masing perlakuan diulang
sebanyak dua kali. Parameter yang diamati meliputi konsumsi pakan,
pertambahan berat badan harian dan konversi pakan.
Hasil penelitian menunjukkan pengaruh pemberian pakan buatan terhadap
konsumsi pakan, pertambahan berat badan harian dan konversi pakan ayam
broiler dari lima perlakuan dengan formulasi berbeda terdapat perlakuan terbaik
yaitu pada perlakuan P2 yaitu dengan formulasi 50% pakan berbahan kulit kopi,
ampas tahu dan kepala ikan lele : 50% pakan komersial menghasilkan rataan
pertambahan berat badan harian sebanyak 93,4 g dengan konsumsi pakan dengan
perlakuan yang sama yaitu sebanyak 2310,5 g dan menghasilkan konversi pakan
sebanyak 1,24 g. Jika nilai konsumsi pakan tinggi dan diikuti dengan pertambahan
berat badan yang tinggi pula maka angka konversi pakan semakin menurun
sehingga ransum dapat dikatakan efisien dalam menghasilkan pertambahan berat
badan harian.