Analisa Pengaruh Perbandingan Suhu dan Pengujian Tekan Pada Scaly Clay Dengan Metode Pembakaran Tunggal dan Pembakaran Ganda Pada Suhu 600°C-1200°C
Abstract
Teknologi keramik telah dikenal sejak lama dalam peradaban manusia.
Saat ini hampir sebagian besar kebutuhan dipenuhi oleh produk keramik. Bentuk
sederhana dari keramik adalah berupa kerajinan gerabah yang terbuat dari
lempung, baik diproses melalui pembakaran atau tidak. Saat ini keramik tidak
hanya dibuat dengan cara tradisional namun sudah banyak yang membuat dengan
teknologi canggih. Lempung bersisik (scaly clay) adalah salah satu lempung yang
dimanfaatkan untuk pembuatan keramik selain feldspar dan kaolin. Lempung di
Kabupaen Jember tepat nya di kecamatan Ambulu terdapat berbagai jenis dan
sebaran yang cukup potensial untuk dikembangkan pemanfaatannya. Lempung
bersisik tersusun oleh kelompok sedimen yang tercampur karena proses
pelongsoran gaya berat, bongkahan-bongkahan batuan sedimen berukuran
centimeter hingga ratusan meter, massa dasar berupa batu lempung di daerah
Ambulu adalah lempung tipe Brick clays dan dikatergorikan sebagai lempung
antara low melting hingga high melting. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui penyusutan yang terjadi pada specimen pada pembaran tunggal dan
pembakaran ganda dengan menggunakan glasir dan tanpa menggunakan glasir,
Mengetahui nilai tekan yang terjadi pada spesimen kerja dengan penggunaan
glasir dan tanpa menggunakan glasir pada pembakaran tunggal dan pembakaran
ganda .
Hasil dari penelitian ini adalah Penyusutan kering rata-rata yang terjadi
pada proses pengeringan specimen uji sebesar 1.39%.Pada pembakaran tunggal
(600℃) specimen tanpa lapisan glasir mengalami susut bakar sebesar 3.41% dan
dengan glasir mengalami ekspansi sebesar 7.31%. Sedangkan pembakaran
ganda(1100℃) specimen tanpa glasir mengalami susut bagar sebesar 8.29% dan
dengan glasir sebesar 2.56%, Penyusutan pada keramik tanpa glasir dengan
pembakaran ganda merupakan penyusutan terbesar diantara penyusutan specimen
lainnya, karena semakin tinggi suhu pembakaran dan banyaknya pembkaran yang
dilakukan, penyusutan juga semakin tinggi. Kekuatan tekan specimen pada
pembkaran tunggal tanpa lapisan glasir memiliki kekuatan tekan rata-rata sebesar
3189 MPa dan dengan lapisan glasir memiliki kekuatan tekan rata-rata sebesar
38.73 MPa. Pada pembakaran ganda tanpa lapisan glasir memiliki kekuatan tekan
rata-rata sebesar 42.57 MPa dan dengan lapisan glasir memiliki kekuatan tekan rata-rata sebesar 49.61Mpa. Kekuatan tekan pada keramik dengan lapisan glasir
dan pembakaran ganda lebih tinggi diantara kekuatan tekan specimen lainnya,
karen keramik dengan lapisan glasir serta dilakukannya pembakaran ganda akan
menambah kekuatan tekan dari keramik. Pada penambahan pasir kuarsa diperoleh
sampel keramik dengan nilai densitas 1,74-1,84 g/cm3
, nilai porositas 9,55-13,15
% dan nilai kekerasan 46,66-511,25 kgf/cm2
. Dengan mengutamakan nilai
kekerasan dan sifat fisik sampel keramik didapatkan komposisi optimum yaitu
pada komposisi 75% lempung dan 25% pasir kuarsa, dengan nilai densitas 1,81
g/cm3
, nilai porositas 10 %, nilai kekerasan 252,51 kgf/cm2
. Penambahan pasir
kuarsa mempengaruhi sifat mekanik keramik dengan semakin banyak
penambahan pasir kuarsa maka semakin kecil nilai kekerasan.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4097]