Karakteristik Mutu Nasi yang Dipengaruhi oleh Komposisi Pemasakan dan Varietas Beras Organik
Abstract
Beras (Oryza sativa L.) merupakan makanan pokok bagi sebagian besar
orang di dunia, khususnya Asia. Tingkat konsumsi beras ditentukan oleh kualitas
nasi yang dihasilkan. Beras dibagi menjadi dua jenis yaitu beras non organik dan
beras organik. Beras organik merupakan beras yang ditanam dengan
menggunakan teknik pertanian organik. Wilayah Indonesia memiliki iklim tropis
dan sangat cocok untuk budidaya beras organik. Pengolahan beras organik harus
memperhitungkan komposisi pemasakan yang digunakan. Perbandingan beras dan
air pada proses pemasakan akan mempengaruhi mutu nasi yang dihasilkan. Oleh
karena itu, perlu adanya penelitian tentang mutu nasi dari beras organik dengan
variasi komposisi pemasakan yang digunakan. Penelitian ini menggunakan bahan
baku beras organik varietas hitam melik, cokelat berlian, dan merah A3 yang
diperoleh dari Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi. Tujuan penelitian
ini yaitu untuk menganalisis karakteristik dan pengaruh komposisi pemasakan
(perbandingan beras dan air) terhadap mutu nasi berupa tekstur, warna, dan kadar
air. Penelitian ini mengunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua
faktor yaitu komposisi pemasakan (perbandingan beras dengan air) dan varietas
beras organik. Terdapat beberapa tahapan dalam analisis mutu nasi yaitu
persiapan bahan baku, pencucian beras, penambahan air, pemasakan beras,
pengukuran tekstur, pengukuran warna, dan pengukuran kadar air.
Perlakuan yang digunakan yaitu perbandingan beras dengan air masingmasing
1:4,0 (100 gram:400 ml), 1:4,5 (100 gram:450 ml), dan 1:5,0 (100
gram:500 ml). Analisis data menggunakan uji statistik anova dua arah dengan dua
faktor yang mempengaruhi yaitu komposisi pemasakan dan varietas beras
organik. Hasil penelitian ini didapatkan variabel pengamatan data kekerasan,
cohesiveness, dan gumminess tertinggi pada varietas hitam melik dengan
viii
komposisi perlakuan 1:4,0 (100 gram:400 ml) masing-masing adalah 8,18 N,
0,27, dan 2,17 N. Nilai springiness tertinggi pada varietas cokelat berlian dengan
komposisi perlakuan 1:5,0 (100 gram:500 ml) adalah 3,47. Nilai chewiness
tertinggi pada varietas merah A3 dengan komposisi perlakuan 1:4,0 (100
gram:400 ml) adalah 7,13 mJ. Nilai L tertinggi adalah 70,5 pada varietas cokelat
berlian dengan komposisi perlakuan 1:4,0 (100 gram:400 ml), nilai a tertinggi
adalah 14,4 pada varietas merah A3 dengan komposisi 1:4,0 (100 gram:400 ml),
dan nilai b tertinggi adalah 10,2 pada varietas cokelat berlian dengan komposisi
perlakuan 1:4,0 (100 gram:400 ml). Nilai kadar air tertinggi pada varietas cokelat
berlian dengan komposisi 1:5,0 (100 gram:500 ml) adalah 71,91%. Hasil analisis
anova dua arah yaitu komposisi pemasakan dan varietas beras organik
mempengaruhi nilai kekerasan, cohesiveness, gumminess, chewiness, tingkat
kecerahan (L), tingkat kemerahan (a), tingkat kekuningan (b), dan kadar air pada
nasi.