PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN KEADAAN SOSIAL INDONESIA DAN NEGARA- NEGARA TETANGGA DI KELAS VI SD IT HARAPAN UMAT JEMBER
Abstract
Pembelajaran IPS di SD pada umumnya masih menggunakan metode
pembelajaran konvensional dan media jarang sekali digunakan, sehingga pemahaman
terhadap konsep IPS sulit dipahami. Berdasarkan hasil observasi di SD IT Harapan
Umat Jember, terdapat permasalahan yang dihadapi oleh siswa yaitu kurangnya
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah IPS pada pokok keadaan sosial di
Indonesia dan negara-negara tetangga. Penelitian ini berdasarkan permasalahan:
bagaimanakah peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS pokok
bahasan keadaan sosial Indonesia dan negara-negara tetangga melalui penerapkan
pembelajaran problem solving dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas
VI SD IT Harapan Umat Jember.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
kelas VI SD IT Harapan Umat Jember pada mata pelajaran IPS pokok bahasan
keadaan sosial Indonesia dan negara-negara tetangga melalui pembelajaran problem
solving dengan menggunakan media gambar. Subyek penelitian adalah siswa kelas VI
dengan jumlah siswa 20 anak, terdiri dari 13 laki-laki dan 7 perempuan, Pengambilan
data dalam penelitian ini dilaksanakan di SD IT Harapan Umat Jember, dimulai pada
tanggal 15 September 2011 sampai tanggal 19 November 2011. Desain penelitian
yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pengumpulan data telah
dilakukan dengan metode observasi, tes, wawancara dan dokumentasi. Data yang di
analisis adalah aktivitas belajar siswa dan ketuntasan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan aktivitas dan hasil belajar
siswa melalui pembelajaran problem solving dengan menggunakan media gambar
pada mata pelajaran IPS kelas VI SD IT Harapan Umat Jember. Peningkatan aktivitas
belajar siswa tersebut dapat dilihat dari skor rata-rata yang diperoleh pada siklus I
adalah 71,3 % dengan kriteria aktif dan pada siklus II mendapat skor rata-rata 86%
dengan kriteria sangat aktif. Hal ini berarti aktivitas belajar siswa meningkat dari
kriteria aktif menjadi sangat aktif. Peningkatan pada hasil belajar juga menjadi baik
yang dibuktikan dengan nilai rata-rata 85% pada siklus I dan pencapaian ketuntasan
belajar pada 90% pada siklus II serta mencapai klasikal sebesar 80%.
Saran yang dapat diberikan peneliti untuk dipertimbangkan oleh pihak-pihak
yang terkait. Bagi siswa sebagai pengalaman belajar bersama sehingga dapat
meningkatkan semangat belajar dan kerja sama, bagi guru sebagai alternatif dalam
memilih metode pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa, bagi sekolah
sebagai informasi dalam pembelajaran dan alternatif metode mengajar untuk
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Bagi peneliti lain, temuan yang
didapat dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pengembangan atau
masukan bagi penelitian selanjutnya.