Hubungan Aktivitas Kolinesterase Dengan Kadar Glukosa Darah Akibat Paparan Pestisida Pada Petani DI Desa Mlokorejo
Abstract
Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak
dialami oleh penduduk di dunia. Penyakit DM menempati urutan ke-4 penyebab
kematian di negara berkembang. Data dari International Diabetes Federation (IDF)
tahun 2017 menunjukkan bahwa Indonesia saat ini menduduki peringkat ke-6 dunia
jumlah penderita diabetes terbesar, yaitu sebanyak 10,3 juta jiwa. Menurut Pusat
Data dan Informasi Kemenkes tahun 2014 Provinsi Jawa Timur memiliki penderita
diabetes sebesar 2,5% dari total penduduk. Data Dinas Kesehatan Kabupaten
Jember tahun 2013 menunjukan jumlah penderita DM sebanyak 10.330 jiwa.
Sedangkan data dari Puskesmas Kasiyan dan Puger Kabupaten Jember tahun 2018
menunjukkan penderita diabetes di kedua kawasan tersebut sebanyak 507 jiwa, 47
orang penderita berada di Desa Mlokorejo yang merupakan jumlah terbanyak di
wilayah tersebut.
Bahan beracun merupakan salah satu penyebab DM. Penggunaan bahan
beracun khususnya pestisida diketahui menjadi penyebab timbulnya penyakit
diabetes mellitus. Indonesia sebagai negara agraris dengan sebagian besar
penduduknya bermata pencaharian di sektor pertanian sangat bertumpu pada
pestisida untuk melindungi tanaman dari hama atau penyakit. Penggunaan pestisida
tidak hanya menimbulkan keuntungan tetapi juga menimbulkan dampak negatif
terhadap lingkungan dan kesehatan. Bahan kimia di dalam pestisida berpotensi
menimbulkan keracunan karena tidak memiliki efek toksisitas spesifik sehingga
memengaruhi organisme target maupun nontarget seperti manusia dan ekosistem
secara keseluruhan.
Penggunaan pestisida organofosfat oleh pekerja pertanian dapat
menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang, salah satunya yakni peningkatan
kadar glukosa darah. Mekanisme pestisida organofosfat memicu kenaikan kadar
glukosa terutama diakibatkan rangsangan parasimpatis terus-menerus pada sel β
pankreas oleh asetilkolin, sehingga terjadi produksi insulin terus-menerus yang
berujung pada resistensi terhadap hormon tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional-analitik dengan desain
studi cross-sectional. Penelitian dilakukan di Desa Mlokorejo Kecamatan Puger
Kabupaten Jember dan Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas
Jember. Populasi penelitian ini adalah petani di Desa Mlokorejo Kabupaten Jember.
Pengambilan sampel menggunakan metode consecutive sampling.
Penelitian ini melibatkan 30 sampel petani di Desa Mlokorejo yang
memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan data didapatkan dari pengukuran kadar
glukosa darah sewaktu, aktivitas kolinesterase diukur di Laboratorium Biokimia
Fakultas Kedokteran Universitas Jember dan data karakteristik umum sampel yang
diperoleh melalui wawancara. Hasil penelitian dianalisis dengan uji korelasi Spearman dengan p=0,05. Pada hasil pemeriksaan aktivitas kolinesterase
didapatkan bahwa seluruh sampel memiliki aktivitas enzim kolinesterase di atas
nilai normal. Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu didapatkan Sampel
dengan kadar yang normal berjumlah 28 sampel, sedangkan sampel dengan kadar
tidak normal berjumlah 2 sampel. Berdasarkan analisis data yang diperoleh, tidak
terdapat hubungan bermakna antara aktivitas kolinesterase dan kadar glukosa darah
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]