Karakterisasi Fisikokimia Pakan Ayam Petelur dari Limbah Industri Kopi, Industri Tahu dan Industri Abon Ikan Lele
Abstract
Pakan merupakan faktor utama yang sangat penting dalam kebutuhan ternak.
Faktor gizi dan ekonomi menjadi faktor utama yang harus diperhatikan sehingga ternak
memperoleh pakan yang berkualitas baik. Salah satu jenis ternak yang membutuhkan
pakan yang baik ialah ayam petelur. Ayam petelur menghasilkan telur sebanyak >300
butir/tahun. Permasalahan yang dihadapi para peternak ialah meningkatnya harga dan
bahan pembuat pakan yang sepenuhnya belum diproduksi dalam negeri. Bahan pakan
ayam petelur saat ini terbuat dari bahan seperti SBM (Soyabean Meal), MBM (Meat
Bone Meal), tepung ikan, bekatul, dedak dan jagung. Meningkatnya harga pakan dan
bahan pakan tersebut sehingga peternak dituntut mencari alternatif menanggulangi
mahalnya harga dan biaya pakan serta memilih bahan pakan yang belum dimanfaatkan
tetapi kandungan bahan tersebut cukup baik. Salah satu cara yang belum dimanfaatkan
peternak ialah pemanfaatan limbah. Limbah merupakan permasalahan yang dapat
menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan namun ada beberapa limbah yang
terbuang tetapi memiliki kandungan yang cukup banyak apabila diolah menjadi produk
pangan. Sumber limbah yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai pakan ayam petelur
ialah limbah kulit kopi. Kulit kopi memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi
namun memiliki protein yang rendah sehingga belum maksimal dimanfaatkan sebagai
pakan ayam petelur, oleh sebab itu diperlukan alternatif yang dapat melengkapi
kandungan pakan ayam tersebut. Salah satu jenis limbah yang sangat potensial untuk
memenuhi kandungan pakan ayam petelur ialah limbah ampas tahu dan limbah kepala
lele. Ampas tahu memiliki kandungan protein yang cukup tinggi sebesar 23,55% dan
kepala lele meiliki kandungan kalsium sebesar 5,68%.
Penambahan limbah ampas tahu dan kepala lele merupakan komponen yang
penting untuk pertumbuhan jaringan ayam, pembentukan tulang dan cangkang telur.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisikokimia dengan berbagai variasi
formulasi sesuai dengan syarat mutu SNI serta mengetahui komposisi yang tepat pada
pakan ayam petelur. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 1 faktor,
masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali dan dua kali pengulangan
pengamatan. Parameter yang diamati meliputi kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar
protein, kadar karbohidrat dan kadar kalsium. Formulasi pembuatan pakan ada 3
perlakuan antara lain limbah industri kopi, ampas tahu dan kepala lele sebesar (30%, 20%,
50%), (30%, 40%, 30%) dan (30%, 50%, 20%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penambahan limbah ampas tahu dan kepala lele memberikan pengaruh nyata terhadap
pakan ayam petelur yang dihasilkan. Pemanfaatan limbah yang dimanfaatkan sebagai
pakan ayam serta perlakuan terbaik dan memenuhi standar mutu SNI 01-3929-2006 ialah
perlakuan penambahan limbah kopi 30%, ampas tahu 50% dan kepala lele 20% yang
memiliki kandungan kadar air sebesar 7,68%, kadar abu 9,81%, kadar lemak 8,82%,
kadar protein 22,91 dan kadar kalsium 0,68%.
Collections
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
Kandungan Kromium (Cr) pada Limbah Cair dan Air Sungai serta Keluhan Kesehatan Masyarakat di Sekitar Industri Elektroplating (Studi di Industri Elektroplating X Kelurahan Tegal Besar Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember) (The Chromium (Cr) in Liquid Waste and River Water and Public Health Complaints around the Electroplating Industry The Study in the X Electroplating Industry in Tegal Besar, Kaliwates, Jember)
Berti Mauna, Rosyeni (UNEJ PRESS, 2015)Industri Elektroplating X dalam kegiatannya menghasilkan limbah cair yang mengandung kromium. Limbah cair tersebut tidak dilakukan pengelolaan dan langsung dibuang ke sungai. Pembuangan limbah ini dapat mencemari air ... -
Produksi Marmer dan Pengolahan Limbah di Sentra Industri Marmer Kabupaten Tulungagung (Studi di Industri Marmer X dan Y Desa Gamping Kecamatan Campurdarat Tulungagung) (Marble Production and Waste Treatment at Marble Industri Centers in Tulungagung Regency (A Study at Marble Industries X and Y in Gamping Village, District of Campurdarat, Tulungagung)
Videsia, Venaya (UNEJ PRESS, 2017)Industri pertambangan merupakan salah satu penyebab dari kerusakan dan pencemaran lingkungan, kerusakan yang terjadi, khususnya pada pertambangan marmer adalah kerusakan bentang alam terjadi akibat dari pertambangan batu ... -
Kandungan Kromium (Cr) pada Limbah Cair dan Air Sungai serta Keluhan Kesehatan Masyarakat di Sekitar Industri Elektroplating (Studi di Industri Elektroplating X Kelurahan Tegal Besar Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember) (The Chromium (Cr) in Liquid Waste and River Water and Public Health Complaints around the Electroplating Industry The Study in the X Electroplating Industry in Tegal Besar, Kaliwates, Jember)
Berti Mauna, Rosyeni (UNEJ PRESS, 2016)Industri Elektroplating X dalam kegiatannya menghasilkan limbah cair yang mengandung kromium. Limbah cair tersebut tidak dilakukan pengelolaan dan langsung dibuang ke sungai. Pembuangan limbah ini dapat mencemari air ...