Menggunakan Metode Streeter-Phelps (Studi Kasus DI Kelurahan Gebang Kecamatan Patrang – Kelurahan Kaliwates Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember)
Abstract
Sungai Bedadung merupakan sungai utama di DAS Bedadung, Kabupaten
Jember yang memiliki banyak anak sungai. Salah satu anak Sungai Bedadung
yaitu Sungai Sumbertelak yang sangat berperan dalam pemenuhan kebutuhan air
masyarakat sekitar sungai. Kegiatan masyarakat di sekitar sungai seperti mencuci,
mandi, dan kegiatan pertanian akan menghasilkan limbah domestik dan limbah
pertanian sehingga akan berpengaruh terhadap penurunan kualitas air sungai dan
daya tampung beban pencemaran sungai. Dalam rangka upaya pengendalian
pencemaran air, Pemerintah menetapkan daya tampung beban pencemaran sungai
menggunakan metode Streeter-Phelps dalam Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup Nomor 110 Tahun 2003 tentang Pedoman Penetapan Daya Tampung
Beban Pencemaran Air. Tujuan penelitian ini untuk menentukan profil hidraulik,
kualitas air, beban pencemaran, dan daya tampung beban pencemaran Sungai
Sumbertelak. Analisis daya tampung beban pencemaran ditinjau dari laju
deoksigenasi, reaerasi, dan kurva defisit oksigen untuk mengetahui kemampuan
Sungai Sumbertelak dalam melakukan pemurnian alami.
Penelitian dilaksanakan selama Bulan Mei 2019 di Sungai Sumbertelak
ruas Gebang Timur, Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang hingga Kaliwates
Kidul, Kelurahan Kaliwates, Kecamatan Kaliwates dengan panjang 2 km yang
terbagi menjadi 3 segmen dengan 4 titik pantau (ST01, ST02, ST03, dan ST04).
Data primer diperoleh melalui pengukuran parameter di masing-masing titik
pantau yang terdiri atas pengukuran debit, temperatur, pH, dan DO yang diuji di
lapang dan pengukuran kekeruhan, TSS, TDS, dan BOD dilakukan di Laboratorium Teknik Pengendalian dan Konservasi Lingkungan Fakultas
Teknologi Pertanian Universitas Jember.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profil hidraulik Sungai
Sumbertelak yang ditunjukkan oleh debit sungai memiliki rata-rata yaitu 0,316
m
3
/detik. Nilai rata-rata parameter kualitas air Sungai Sumbertelak yaitu pH
sebesar 7,6; kekeruhan sebesar 23,7 NTU; TSS sebesar 215,72 mg/L; TDS
sebesar 82,6 mg/L; DO sebesar 7,0 mg/L; dan BOD sebesar 0,65 mg/L yang
masuk ke dalam baku mutu air kelas III berdasarkan Peraturan Pemerintah RI
Nomor 82 Tahun 2001. Beban pencemaran tertingi terdapat pada titik pantau
ST04 sebesar 24,521 kg/hari, sedangkan beban pencemaran terendah terdapat
pada titik pantau ST02 sebesar 11,268 kg/hari. Rata-rata laju deoksigenasi dan
reaerasi masing-masing yaitu 4,135 mg/L.hari dan 19,358 mg/L.hari. Berdasarkan
kurva defisit oksigen yang diperoleh, ST04 mengalami pemurnian alami paling
cepat. Hal tersebut ditunjukkan dengan jarak kritis paling kecil yaitu 0,961 km
dan laju reaerasi paling besar yaitu 31,980 mg/L.hari. Rata-rata konsentrasi DO
aktual sebesar 6,979 mg/L dan DO model sebesar 6,485 mg/L yang masih berada
di atas rata-rata DO kritis yaitu 6,386 mg/L, sehingga dapat disimpulkan bahwa
Sungai Sumbertelak masih mampu untuk melakukan pemurnian alami dan
menampung beban pencemaran sebesar 30,88 kg/hari