Penggunaan Metode Sonikasi Dalam Ekstraksi Pektin Kulit Buah Naga (Hylocereus Polyrhizus) Dengan Konsentrasi Pelarut Asam Asetat Dan Lama Waktu Ekstraksi
Abstract
Buah naga merupakan buah yang banyak digemari oleh masyarakat karena
memiliki khasiat dan manfaat serta nilai gizi yang cukup tinggi. Buah ini biasanya
diolah menjadi jus, selai dan lain sebagainya, sedangkan pemanfaatan limbah kulit
buah naga masih belum dimanfaatkan secara luas dan optimal. Kulit buah naga
hanya terbatas dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pupuk, pewarna alami dan
pakan ternak sehingga perlu pengembangan lebih lanjut dalam memanfaatkan
kulit buah naga. Limbah kulit buah naga memiliki potensi besar untuk produksi
pektin yang memiliki manfaat sebagai komponen tambahan penting dalam
industri pangan. Kandungan pektin pada kulit buah naga sekitar ±10,8. Pektin
diperoleh melalui metode ekstraksi. Ekstraksi pektin biasanya menggunakan
metode konvensional, namun terdapat juga metode ekstraksi yang belum banyak
dikembangkan seperti metode sonikasi. Metode sonikasi tersebut dapat
mempercepat ekstraksi pektin dengan menggunakan gelombang ultrasonik. Proses
ektrsaksi dipengaruhi oleh jumlah konsentrasi pelarut dan lama waktu ekstraksi
yang sesuai untuk menghasilkan rendemen pektin yang tinggi. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui karakteristik pektin kulit buah naga dengan variasi
konsentrasi pelarut asam asetat dan lama waktu ekstraksi terhadap kualitas pektin
kulit buah naga yang dihasilkan dari metode sonikasi.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan dengan
tahapan pembuatan serbuk pektin kulit buah naga. Rancangan percobaan adalah
rancangan dua faktor yaitu konsentrasi pelarut (A) dan lama waktu ekstraksi (B),
konsentrasi yang digunakan pada faktor A1=0,1 N dan A2=0,2 N sedangkan
faktor B1=30 menit; B2=60 menit; B3=90 menit. Ekstraksi dengan metode
konvensional dengan konsentrasi 0,1 N pada suhu ruang selama 24 jam digunakan
sebagai kontrol sesuai dengan penelitian Ramdja et al. (2011). Analisis sebagai kontrol sesuai dengan penelitian Ramdja et al. (2011). Analisis varian
rancangan percobaan dilakukan untuk mengetahui perbedaan perlakuan metode
sonikasi (ultrasonik) terhadap kontrol (metode konvensional). Kulit buah naga
dihancurkan dan diekstraksi sesuai perlakuan, disaring sampai menghasilkan
filtrat. Filtrat yang diperoleh diendapakan dan disaring kembali serta dicuci
dengan etanol 96% sampai menghasilkan pektin. Pektin yang diperoleh diuji fisik
(rendemen, derajat putih, dan viskositas) dan kimia (berat ekivalen, kadar
metoksil, kadar galakturonat, dan derajat esterifikasi). Data hasil penelitian yang
diperoleh akan dilakukan analisa secara statistik menggunakan Microsoft Excel.
Data tersebut disajikan dalam bentuk gambar atau grafik yang dianalisa secara
deskriptif dan dibandingkan dengan jurnal, studi literature dan buku. Hasil
penelitian pektin kulit buah naga variasi konsentrasi pelarut asam asetat dan lama
waktu ekstraksi metode sonikasi menunjukkan rendemen pektin kulit buah naga
berkisar antara 0,90-2,13%, warna berkisar 49,10–57,49, vikositas berkisar 0,139-
0,854 g.s/cm, berat ekivalen berkisar 2441,59-4570,89 mg, kadar metoksil
berkisar 4,49-6,06%, kadar galakturonat berkisar 94,10%-207,62% dan derajat
esterifikasi pektin berkisar 22,34-27,40%.