Aplikasi Respone Surface Methodology (Rsm) Pada Analisa Kafein Biji Kopi Robusta (Coffea Robusta) Sidomulyo Dengan Berbagai Tingkatan Penyangraian
Abstract
Kopi merupakan salah satu minuman yang paling digemari di kalangan
masyarakat karena memiliki citarasa dan aroma yang khas. Terdapat tiga jenis
kopi yaitu kopi arabika, robusta, dan liberika. Salah satu senyawa terpenting
dalam kopi adalah kafein. Kafein (C8H10N4O2) atau 1,3,7 trimetil 2,6 dioksipurin
merupakan suatu senyawa yang berbentuk Kristal. Menurut FDA (Food Drug
Administration) dosis mengkonsumsi kafein yang diizinkan 100-200 mg/hari.
Mengkonsumsi kafein secara berlebihan menyebabkan efek negatif. Proses
penyangraian kopi merupakan proses terpenting dalam menentukan mutu kopi.
Kesempurnaan penyangraian kopi dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu panas
(suhu) dan waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter fisik, kimia,
dan sensoris kopi Robusta pada berbagai tingkat penyangraian (waktu, suhu dan
kadar air awal biji kopi).
Penelitian ini dilakukan menggunakan kopi Robusta Sidomulyo yang
menggunakan 2 tahapan. Tahap 1 pengujian kadar kafein kopi hasil penangraian
pada berbagai tingkatan dianalisa menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis.
Tahap 2 pengujian warna (linghtness); sifat kimia proksimat (AOAC, 2005); dan
sensoris menggunakan metode uji organoleptik dengan tingkat kesukaan panelis.
Faktor yang digunakan meliputi suhu, waktu, dan kadar air biji kopi. Tingkatan
penyangraian biji kopi terdiri atas 20 variasi perlakuan yang setiap perlakuannya
dilakukan 3 kali pengulangan. Pengamatan meliputi sifat fisik, kimia, dan sensoris
untuk menentukan perlakuan terbaik. Sifat fisik meliputi warna kopi
menggunakan colour reader. Sifat kimia meliputi kadar kafein, air, protein, dan
lemak. Sifat organoleptik meliputi kesukaan warna, aroma, rasa, dan keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkatan penyangraian kopi robusta
sidomulyo berpengruh terhadap kadar kafein, warna (lightneess), air, protein,
lemak, kesukaan warna, aroma, rasa, dan keseluruhan. Pada proses penyangrainan
kopi, suhu dan waktu penyangraian memberikan pengaruh lebih terhadap kadar
kafein, sedangkan kadar air biji kopi tidak berpengaruh yang signifikan. Suhu dan
waktu yang paling optimal dalam proses penyangraian kopi yaitu suhu 180 ˚C
selama 10 menit dan kadar air 12,5% dengan jumlah kadar kafein <3, namun jika
suhu dan waktu peyangraian melebihi titik optimal maka kadar kafein akan
menurun. Hasil uji sensoris panelis lebih menyukai sampel F dan H yang
menggunakan suhu 180 ˚C selama 10 menit dengan kadar air biji kopi 8,295%.
Collections
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
Pengaruh Kebiasaan Minum Kopi Robusta (Coffea robusta) terhadap Perubahan Warna pada Restorasi Resin Resin komposit nanofiller (The Effect of Robusta Coffee (Coffea robusta) Drinking Habits on Nanofiller Composite Resin Discoloration)
Maulida Chumairo, Sibta (UNEJ PRESS, 2014)Resin komposit nanofiller merupakan restorasi estetik di kedokteran gigi. Resin komposit nanofiller memiliki kelemahan yaitu dapat menyerap cairan di lingkungan sekitar. Kopi robusta (Coffea robusta) merupakan minuman ... -
Pengaruh Kebiasaan Minum Kopi Robusta (Coffea robusta) terhadap Perubahan Warna pada Restorasi Resin Resin komposit nanofiller (The Effect of Robusta Coffee (Coffea robusta) Drinking Habits on Nanofiller Composite Resin Discoloration)
Maulida Chumairo, Sibta (UNEJ PRESS, 2016)Resin komposit nanofiller merupakan restorasi estetik di kedokteran gigi. Resin komposit nanofiller memiliki kelemahan yaitu dapat menyerap cairan di lingkungan sekitar. Kopi robusta (Coffea robusta) merupakan minuman ... -
PENGGUNAAN KAPUR UNTUK PELEPASAN LENDIR DA PENGOLAHAN KOPI BIJI ROBUSTA PA DA PENGOLAHAN KOPI BIJI ROBUSTA DA PENGOLAHAN KOPI BIJI ROBUSTA SECARA BASAH
Fibriana Cahyarani (2014-01-25)Pengolahan kopi robusta di Indonesia dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu pengolahan secara kering (dry process) dan pengolahan secara basah (wet process). Pengolahan secara basah menghasilkan mutu kopi yang baik karena ...