Analisis Aliran Dasar (Baseflow) menggunakan Metode Regresi Linier pada DAS Brantas (Sub DAS Kertosono dan Ploso) : Aplikasi Modul Kille 3.1
Abstract
Aliran dasar (baseflow) merupakan salah satu komponen aliran sungai yang penting dalam pengelolaan DAS. Baseflow merupakan komponen aliran yang teramati dalam jangka waktu yang lama dan akan teramati sebagai debit aliran di sungai pada saat musim kemarau. Informasi ketersediaan air digunakan untuk tujuan pengelolaan sumber daya air. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengkalibrasi parameter metode Kille pada masing-masing Sub DAS, (2) menentukan nilai aliran dasar (baseflow) dari proses visualisasi kurva durasi aliran (FDC) pada masing-masing Sub DAS.
Penelitian ini dilakukan dari Maret 2019 hingga Mei 2019. Metodologi ini terdiri dari: (1) inventarisasi data, (2) pengolahan data, (3) penentuan parameter menggunakan Aplikasi Kille 3.1, dan (4) visualisasi kurva durasi aliran (FDC). Pertama, data debit dimasukkan pada modul Kille 3.1. Kemudian, data debit minimum bulanan diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar. Selanjutnya, nilai parameter dari regresi linier dikalibrasi menggunakan data debit yang diurutkan dari langkah sebelumnya. Kemudian, hasil dari analisis disimpan dalam format *.txt kemudian dimasukkan pada Microsoft Excel. Hasil dari analisis regresi linier dan eksponensial juga divisualisasikan menggunakan kurva durasi aliran (FDC). Sub DAS Kertosono memiliki nilai koefisien determinasi (R2) yaitu = 0,98 dengan nilai slope = 0,55; intercept = 26,93; dan groundwater outflow = 129,38 m3/s. Kemudian, Sub DAS Ploso memiliki nilai koefisien determinasi (R2) yaitu = 0,98 dengan nilai slope = 0,71; intercept = 58,08; dan groundwater outflow = 114,52 m3/s. Hasil dari visualisasi FDC pada masing-masing Sub DAS menunjukkan nilai baseflow hasil kinerja regresi linier dan eksponensial rata-rata identik dengan debit minimum bulananya.