• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agricultural Technology
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agricultural Technology
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Karakteristik Fisikokimia dan Organoleptik Kue Semprit Dengan Variasi Substitusi Tepung Labu Kuning (Cucurbita moschata)

    Thumbnail
    View/Open
    Eka Wulandari - 131710101027_.pdf (2.247Mb)
    Author
    WULANDARI, Eka
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kue semprit adalah salah satu kue kering jenis rich biscuit (biscuit berlemak) karena menggunakan lemak setengah dari berat tepung yang berbahan tepung, lemak, telur, dan gula. Penggunaan terigu yang semakin meningkat mengakibatkan tingginya impor gandum yang dilakukan oleh Indonesia. Salah satu alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap terigu yaitu menggunakan tepung labu kuning sebagai substitusi terigu. Penelitian ini dilakukan untuk memanfaatkan tepung labu kuning pada pembuatan kue semprit Tujuan penelitian ini antara lain adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung labu kuning terhadap karakteristik fisik, kimia, dan organoleptik kue semprit yang dihasilkan dan untuk mengetahui perlakuan terbaik sehingga kue semprit yang dihasilkan dapat disukai. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor. Faktor yang digunakan adalah konsentrasi tepung labu kuning (0%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%) yang mensubstitusi terigu (100%, 70%, 60%, 50%, 40%, 30%). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Proses pembuatan tepung labu kuning antara lain pengupasan, pencucian, pengecilan ukuran, pengeringan, penepungan dan pengayakan. Pencucian dan pengecilan ukuran chip ± setebal 1 – 2 mm. Chip labu kuning selanjutnya dikeringkan menggunakan sinar matahari selama 28 jam dan dilanjutkan proses pengeringan menggunakan oven dengan suhu 50oC selama 24 jam. Pembuatann tepung dilakukan proses pengecilan ukuran menggunakan grinder yang kemudian diayak menggunakan ayakan 60 mesh untuk menghasilkan tepung labu kuning (Purwantoet al., 2013 (termodifikasi)). Kemudian proses pembuatan kue semprit labu kuning yaitu penimbangan terigu dan tepung labu kuning serta bahan kering lainnya seperti tepung maizena, dan susu skim, kemudian satukan bahan-bahan kering tersebut dan sisihkan. Satukan mentega, butter, dan gula halus kemudian dilakukan pengocokan hingga lembut kemudian dicampurkan dengan bahan kering ke dalam wadah yang berisi kocokan mentega, butter dan gula halus serta dilakukan penambahan vanili dan garam lalu aduk rata. Selanjutnya masukkan adonan ke dalam plastik dan dicetak di atas loyang yang telah diolesi mentega. Oven suhu 160oC selama kurang lebih 20 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan penambahan tepung labu kuning berpengaruh nyata terhadap parameter fisikokimia yang dilakukan. Semakin tinggi penambahan tepung labu kuning, semakin tidak renyah atau semakin keras tekstur kue semprit labu kuning. Semakin tinggi konsentrasi penambahan tepung labu kuning, menyebabkan nilai L pada kue semprit semakin rendah sehingga dapat dikatakan warna kue semprit semakin gelap. Semakin tinggi penambahan tepung labu kuning pada kue semprit maka semakin rendah nilai L pada kue semprit, sehingga dapat dikatakan bahwa warna kue semprit semakin gelap. Nilai L tertinggi terdapat pada perlakuan kontrol yaitu sebesar 66,03%, dan nilai L paling rendah adalah pada perlakuan P5 (70% tepung labu kuning dan 30% terigu). Kadar air kue semprit berkisar antara 3,02 – 6,42 %. Kadar air kue semprit tertinggi pada perlakuan P5 (70% tepung labu kuning LA3 dan 30% terigu). Penambahan tepung labu kuning dapat meningkatkan kadar air kue semprit dibandingan dengan kontrol. Kadar betakaroten kue berkisar antara 2,96 (K) – 6,97 (P5) mg/g. Semakin tinggi konsentrasi tepung labu kuning maka kandungan betakaroten kue semprit semakin meningkat. sampel P1 (rasio 30% tepung labu kuning dan 70% terigu) dengan nilai 0,88. Perlakuan P1 merupakan perlakuan terbaik dengan nilai tekstur sebesar 694,9 g/3mm, warna (kecerahan/lightness) 55,95, kadar air 4,78%, 5,74 mg/g, nilai kesukaan warna 92%, aroma 92%, rasa 88%, tekstur 88%, dan keseluruhan 100%.
    URI
    http://repository.unej.ac.id//handle/123456789/96313
    Collections
    • UT-Faculty of Agricultural Technology [2749]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository