KAJIAN FORMULASI, KANDUNGAN TOTAL POLIFENOL, DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA PEMBUATAN MINIMAN RINGAN FUNGSIONAL THE-JAHE
Author
ASTUTIK, Rita Dwi
Metadata
Show full item recordAbstract
Dari hasil penelitian diketahui bahwa kandungan total polifenol minuman ringan fungsional teh jahe mengalami penurunan pada penambahan ekstrak jahe yang semakin besar. Kandungan total polifenol minuman ringan fungsional teh hitam-jahe terendah terdapat pada formulasi A4 (penambahan ekstrak teh dan jahe sebesar 15% dengan perbandingan ekstrak teh dan jahe sebesar 60% : 40%) yaitu sebesar 60,055 mg/m1 dan tertinggi terdapat pada formulasi B1 (penambahan ekstrak teh dan jahe sebesar 20% dengan perbandingan ekstrak teh dan jahe sebesar 90% : 10%) yaitu sebesar 123,017 mg/ml. Untuk minuman ringan fungsional teh hijau-jahe, kandungan total polifenol terendah terdapat pada formulasi C4 (penambahan ekstrak teh dan jahe sebesar 15% dengan perbandingan ekstrak teh dan jahe sebesar 60%: 40%) yaitu sebesar 77,842 mg/ml dan tertinggi terdapat pada formulasi DI (penambahan ekstrak teh dan jahe sebesar 20% dengan perbandingan ekstrak teh dan jahe sebesar 90% : 10%) yaitu sebesar 160,046 mgiml. Akivitas antioksidan minuman ringan fungsional teh-jahe mengalami penurunan pada penambahan ekstrak jahe yang semakin besar. Hal ini menunjukkan tidak terjadi efek sinergisme (peningkatan aktivitas antioksidan) pada formulasi minuman ringan fungsional teh-jahe. Aktivitas antioksidan minuman ringan fungsional tch hitam-jahe terendah terdapat pada formulasi A4 (penambahan ekstrak teh dan jahe sebesar 15% dengan perbandingan ekstrak teh dan jahe sebesar 60% : 40%) yaitu sebesar 15,920% dan tertinggi terdapat pada formulasi 31 (penambahan ekstrak teh dan jahe sebesar 20% dengan perbandingan ekstrak teh dan jahe sebesar 90% : 10%) yaitu sebesar 31,481%. Untuk minuman ringan fungsional teh hijau-jahe, aktivitas antioksidan terendah terdapat pada formulasi C4 (penambahan ekstrak teh dan jahe sebesar 15% dengan perbandingan ekstrak teh dan jahe sebesar 60% : 40%) yaitu sebesar 24,469% dan tertinggi terdapat pada formulasi DI (penambahan ekstrak teh dan jahe sebesar 20% dengan perbandingan ekstrak teh dan jahe sebesar 90% : 10%) yaitu sebesar 45,017%. Hasil uji organoleptik deskriptif terhadap minuman ringan fungsional teh-jahe, pada penambahan ekstrak jahe yang semakin besar secara umum terjadi penurunan skor wama balk pada teh hitam-jahe maupun teh hijau-jahe, untuk aroma minuman ringan fungsional teh hitam-jahe terjadi kecenderungan skor yang beragam sedangkan minuman ringan fungsional teh hijau-jahe secara umum terjadi pcningkatan skor, untuk rasa pada minuman ringan fungsional teh hitam-jahe terjadi kecenderungan yang menurun sedangkan minuman ringan fungsional teh hijau-jahe terjadi kecenderungan skor yang beragam, untuk after taste pada minuman ringan fungsional teh hitam-jahe secara umum terjadi kecenderungan skor yang meningkat sedangkan minuman ringan fungsional teh hijau-jahe terjadi kecenderungan skor yang beragam. Untuk hash! uji organoleptik kesukaan terjadi kecenderungan skor yang beragam pada kedua jenis minuman ringan fungsional teh-jahe. Persentase kesukaan panelis terbesar pada minuman ringan fungsional teh hitam-jahe adalah formulasi Al (penambahan ekstrak tch dan jahe sebesar 15% dengan perbandingan ekstrak teh dan jahe sebesar 90% : 10%) yaitu sebesar 33,33%. Sedangkan minuman ringan fungsional teh hijau-jahe paling disukai oleh panelis pada formulasi C3 (penambahan ekstrak teh dan jahe sebesar 15% dengan perbandingan ekstrak teh dan jahe sebesar 70% : 30%) dengan persentase sebesar 40%.