ANALISIS USAHA PENYEDIAAN TRAKTOR TANGAN DI KELURAHAN ANTIROGO KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER
Author
LAZUARDI, Bagaskara Citra
Metadata
Show full item recordAbstract
Penggunaan alat dan mesin pertanian dikembangkan agar produktivitas tenaga meningkat, pekerjaan lebih mudah dan efisien. Pengolahan tanah dengan menggunakan traktor dapat mempercepat dan menjamin keseragaman waktu tanam serta dapat meningkatkan intensitas tanam sampai 20%. Petani di Kelurahan Antirogo sudah menggunakan traktor tangan tetapi tidak semua petani memiliki traktor tangan. Keterbatasan modal sehingga tidak semua petani memiliki traktor tangan. Sehingga dibutuhkan sebuah usaha penyewaan traktor tangan agar dapat membantu petani yang tidak memiliki traktor tangan untuk menggunakan traktor tangan dalam pengolahan tanah. Penelitian dilakukan melalui tiga tahap yakni, survey, wawancara, dan pengujian traktor tangan. Survey lapangan dilaksanakan untuk memperoleh data tentang deskripsi wilayah dan keadaan umum pertanian di Kelurahan Antirogo. Wawancara kepada setiap responden dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan. Pengujian pengoprasian traktor tangan dilaksanakan untuk memperoleh data kecepatan traktor tangan tanpa beban, kecepatan traktor tangan dengan beban, serta kapasitas kerja traktor tangan menghunakan tiga traktor yang berbeda. Hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa jenis traktor tangan yang paling baik pada penelitian ini adalah traktor B yaitu traktor dengan mesin penggerak Kubota tipe RD 81 DI-2S, serta membutuhkan 21 unit traktor tangan dengan luas lahan pertanian 396,7 Ha. Ketersediaan traktor tangan di kelurahan Antirogo sudah sesuai dengan kebutuhanya tetapi persebaran belum merata di setiap lingkungan. Penilaian kesepadanan teknologi di Kelurahan Antirogo untuk nilai technoware sesuai, nilai humanware mampu, nilai infoware kurang sesuai dan organoware cukup sesuai. Berdasarkan analisis ekonomi, penyewaan traktor tangan di kelurahan Antirogo sudah layak secara finansial, karena nilai NPV positif atau lebih besar dari pada nol, nilai IRR lebih besar dari pada suku bunga komersial (12%), dan B/C Rasio lebih besar dari pada satu.