Karakterisasi tepung bumbu berbasis MOCAF dengan menambahkan maizena dan tepung beras
Author
Anwar, Muhamad Afifudin
Metadata
Show full item recordAbstract
Tepung bumbu merupakan salah satu produk siap pakai yang dihasilkan
dari campuran tepung dan bumbu dengan formulasi yang telah ditentukan.
Tepung campuran siap pakai banyak digunakan sebagai pelapis produk gorengan.
Secara umum tepung bumbu yang beredar di masyarakat adalah tepung komposit
atau berasal dari beberapa campuran tepung seperti terigu-tepung beras, terigutapioka
dan tepung beras-tapioka. Salah satu upaya untuk mengurangi impor
terigu adalah dengan memanfaatkan bahan pangan lokal seperti MOCAF
(Modified Cassava Flour, maizena, tepung beras dan BTP atau bumbu. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan maizena dan
tepung beras pada pembuatan tepung bumbu dari MOCAF serta aplikasinya pada
produk tempe goreng dan untuk mengetahui penambahan maizena dan tepung
beras yang tepat serta karakteristik fisik dan kimia tepung bumbu dan aplikasinya
pada produk tempe goreng.
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rancangan Acak Lengkap (RAL). Formulasinya yaitu MOCAF dengan
konsentrasi 50 % ditambahkan maizena (30 %, 25 %, 20%, 15 % dan 10 %) dan
tepung beras (10 %, 15 %, 20%, 25 % dan 30 %) yang telah diformulasi. Selain
itu ditambahkan bumbu (10 %) pada setiap perlakuan. Analisa dilakukan pada
tepung bumbu dan produk tempe goreng.
Berdasarkan hasil penelitian, pada analisa sifat fisik dan kimia tepung
bumbu dan tempe goreng variasi penambahan maizena dan tepung beras
berpengaruh nyata terhadap karakteristik tepung bumbu (viskositas, OHC, kadar
abu, kadar protein dan kadar pati), berpengaruh tidak nyata terhadap WHC dan
berpengaruh nyata terhadap karakteristik tempe goreng (kecerahan, daya lekat,
kada air dan kadar lemak). Hasil analisa menunjukkan bahwa tepung bumbu dan
produk tempe goreng yang memiliki perlakuan terbaik menggunakan MOCAF
50%, BTP 10%, maizena 30% dan tepung beras 10%. Karakteristik tepung bumbu
memiliki nilai viskositas 8,05 mp; WHC 90,93 %; OHC 109,77%; kadar abu
6,06%; kadar protein 1,80%; dan kadar pati 81,67%. Karakteristik produk tempe
goreng memiliki nilai kecerahan 57,82; daya lekat 48,78%; kada air 14,99 % dan
kadar lemak 30,11%. Penilaian panelis terhadap tempe goreng pada parameter
warna 3,88 (menuju suka), aroma 3,84 (menuju suka), rasa 3,68 (menuju suka),
tekstur 3,32 (agak suka) dan keseluruhann 3,68 (menuju suka).