Aplikasi Lilin Lebah Untuk Pelapisan Buah Pisang Mas Kirana (Musa acuminata L.) Pada Berbagai Suhu Penyimpanan
Abstract
Kegiatan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Enjiniring Hasil
Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Jember pada bulan Maret-Mei 2015. Penelitian dimulai dengan kegiatan
pengumpulan sampel pisang, sortasi dan pencucian sampel pisang, pembuatan
emulsi lilin lebah pada konsentrasi tertentu (0%, 3%, dan 6%), proses pelapisan,
penyimpanan pada suhu tertentu (5, 15, dan 25°C), kemudian dilakukan
pengukuran susut bobot, kadar air, kualitas warna, dan tekstur. Data tersebut
kemudian diolah data menggunakan software Microsoft Office Excel 2007. Hasil
yang ditampilkan dari penelitian yaitu secara grafis dan dianalisis dengan uji
korelasi dan sidik ragam ANOVA yang digunakan untuk mengetahui signifikasi
perbedaan rata-rata antara satu sampel dengan sampel yang lain. Kemudian
dilakukan uji lanjut Duncan dengan taraf nyata 5% untuk mengetahui pengaruh
suhu dan konsentrasi lilin terhadap mutu buah pisang dan interaksinya dengan
membandingkan konsentrasi lilin dengan suhu penyimpanan tiap kombinasi
perlakuan 0%, 3%, dan 6% dengan suhu 5ºC, 15ºC, dan 25ºC.
Hasil penilitian berdasarkan variabel yang diukur didapatkan bahwa
semakin kecil derajad suhu, nilai L semakin kecil (pisang semakin gelap). Pada
hubungan nilai L dengan konsentrasi pelapisan lilin dan lama penyimpanan tidak
mempengaruhi besar kecilnya nilai L atau nilai L cenderung mengalami
perubahan yang tidak terduga. Pada suhu, semakin tinggi suhu dan semakin lama
penyimpanan pisang Mas Kirana dapat menaikkan nilai a (warna kemerahan).
Pada nilai b, semakin tinggi suhu dan semakin lama penyimpanan, nilai b
mengalami kenaikan (warna kuning pisang). Pada korelasi nilai b terhadap
konsentrasi pelapisan lilin, semakin tinggi pelapisan lilin maka perubahan nilai b
cenderung mengalami perubahan yang tidak terduga. Terdapatnya hubungan
antara suhu dan lama penyimpanan terhadap tekstur. Semakin tinggi suhu dan
semakin lama masa penyimpanan maka nilai tekstur semakin besar (semakin
masak sehingga teksturnya semakin empuk). Hubungan antara suhu dan lama
penyimpanan terhadap tekstur, semakin tinggi suhu dan semakin lama masa
penyimpanan maka nilai prosentase perubahan berat akan semakin besar. Hal
tersebut juga terjadi pada korelasi prosentase penyusutan kadar air terhadap suhu,
konsentrasi pelapisan lilin dan lama penyimpanan. Dari hasil uji statistik ANOVA
menunjukkan bahwa ada beberapa kombinasi perlakuan yang tidak berbeda nyata.
Akan tetapi dari semua perlakuan, kombinasi C1T1 (tanpa konsentrasi pelapisan
lilin dengan suhu penyimpanan 5°C) dapat direkomendasikan sebagai kombinasi
terbaik.