Aktivitas Antioksidan Hidrolisat Protein PRF (Protein Rich Flour) Koro Pedang (Canavalia ensiformis L.) Hasil Hidrolisis Menggunakan Protease Biduri (Calotropis gigantea)
Abstract
Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang menghambat oksidasi
dengan cara bereaksi dengan radikal bebas reaktif membentuk radikal bebas
stabil. Senyawa antioksidan alami telah banyak diidentifikasi dari bahan pangan
nabati misalnya kedelai atau hidrolisat protein dari bahan pangan nabati tertentu
yang mengandung senyawa bioaktif peptida. Produk hidrolisat terbukti
menunjukkan potensi sebagai antioksidan. Selain hidrolisat protein ikan, hidrolisat
protein dari tanaman atau nabati juga telah banyak di teliti sebagai sumber
antioksidan. Hidrolisat protein pada penelitian ini diperoleh dari proses hidrolisis
enzimatis menggunakan getah tanaman biduri yang merupakan salah satu produk
lokal dengan kandungan enzim protease yang dapat mengkatalisa reaksi
pemecahan rantai polipeptida pada protein. Hidrolisat protein nabati bisa
didapatkan dari koro pedang yang mempunyai kandungan protein cukup tinggi.
Tingginya kandungan protein pada koro pedang dapat digunakan sebagai bahan
dasar dari pembuatan Protein Rich Flour (PRF) atau tepung kaya protein. PRF
dapat dimanfaatkan karena memiliki potensi untuk di produksi sebagai hidrolisat
protein yang mempunyai aktivitas antioksidan. Masih terbatasnya informasi dan
pemanfaatan PRF koro pedang sebagai sumber antioksidan alami, mendorong
dilakukannya penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh konsentrasi enzim
dan lama hidrolisis terhadap aktivitas antioksidan dari hidrolisat PRF yang
dihidrolisis menggunakan protease biduri. Pengaruh tersebut meliputi kadar
protein, derajat hidrolisis, berat molekul, komposisi asam amino, aktivitas
antioksidan yang terdiri dari Radical Scavenging Activity, IC
50
dan Reducing
Power.
Rancangan penelitian ini menggunakan dua faktor, faktor A adalah lama
hidrolisis dan faktor B adalah penambahan konsentrasi enzim biduri. Proses
pembuatan hidrolisat protein PRF koro pedang di awali dengan perendaman biji
koro selama 3 hari, penghancuran, pengendapan protein di titik isoelektrik,
pengovenan dan pengayakan. PRF koro pedang dalam bentuk bubuk kemudian di
hidrolisis suhu 55
0
C dengan lama hidrolisis dan penambahan konsentrasi enzim
biduri sesuai perlakuan. Hidrolisat basah yang diperoleh dikeringkan dengan
metode kering beku yaitu freeze drying dan dianalisis kadar protein, derajat
hidrolisis, distribusi berat molekul, komposisi asam amino dan aktivitas
antioksidan.
Hasil penelitian menunjukkan kadar protein hidrolisat PRF koro pedang
antara 39,067-70,436%. Nilai derajat hidrolisis antara 9,034-30,421%. Distribusi
berat molekul hidrolisat PRF digunakan sampel perlakuan terbaik yaitu pada
sampel dengan penambahan konsentrasi enzim 3% dan lama hidrolisis 3 jam yaitu
antara 18,07-127,35 kDa. Kompisisi asam amino hidrolisat protein koro pedang
menghasilkan 15 asam amino dan nilai asam amino paling tinggi yaitu asam
glutamat sebesar 11,05%. Nilai %RSA (Radical Scavenging Activity) hidrolisat
menghasilkan nilai antara 7,932-14,690 %, nilai IC
50
pada sampel perlakuan
terbaik adalah 3218,220 ppm dapat menghambat (%RSA) >50% radikal bebas
DPPH. Nilai reducing power hidrolisat PRF koro pedang antara 0,182-0,219.