Penentuan Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kedelai Studi Kasus di Das Bedadung
Abstract
Kesesuaian lahan merupakan tingkat kecocokan suatu lahan untuk
penggunaan tertentu, seperti lahan pertanian, industri maupun rumah tangga.
Tanaman yang sesuai di tanam pada suatu lahan akan menghasilkan produktivitas
yang tinggi. Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman pangan di Indonesia
yang memiliki tingkat produktifitas yang rendah. Rata-rata produksi tanaman
kedelai di Indonesia pada tahun 2012-2016 yaitu 880,03 Ton. Produksi kedelai di
Indonesia yang rendah menyebabkan Indonesia melakukan impor kedelai sebesar
2.671.914,1 Ton pada tahun 2017. Peningkatan hasil produksi perlu dilakukan
untuk tercapainya swasembada pangan tanaman kedelai. Penggunaan lahan yang
sesuai dapat meningkatkan produktifitas tanaman kedelai, sehingga perlu
dilakukan penelitian tentang penentuan kesesuaian lahan tanaman kedelai. Tujuan
penelitian ini yaitu menentukan kelas kesesuaian lahan tanaman kedelai di
wilayah DAS Bedadung dan menentukan daerah yang menjadi prioritas untuk
pengembangan tanaman kedelai di wilayah DAS Bedadung.
Berdasarkan data yang ada, dilakukan pengklasifikasian berdasarkan
Peraturan Menteri Pertanian No.79/Permentan/OT.140/8/2013 tentang Pedoman
Kesesuaian Lahan Pada Komoditas Tanaman Pangan dan diperoleh 7 parameter
untuk menentukan kelas kesesuaian lahan diantaranya kelas kesesuaian lahan
berdasarkan jenis tanah, kelas kesesuaian lahan berdasarkan kemiringan lahan,
kelas kesesuaian lahan berdasarkan tutupan lahan, kelas kesesuaian lahan
berdasarkan temperatur rata-rata, kelas kesesuaian lahan berdasarkan kelembaban,
kelas kesesuaian lahan berdasarkan curah hujan, kelas kesesuaian lahan
berdasarkan tingkat bahaya erosi. Setelah itu dilakukan proses overlay
menggunakan features raster calculator dan reclassify yang ada pada software ArcGIS 10.3 untuk menggabungkan peta kelas kesesuaian per parameter untuk
memperoleh peta kelas kesesuaian tanaman kedelai di DAS Bedadung.
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh bahwa kelas kesesuaian
lahan tanaman kedelai di wilayah DAS Bedadung adalah S3 (sesuai marginal),
S2 (cukup sesuai), dan N (tidak sesuai). Luasan hektar dari masing-masing kelas
yaitu S3 seluas 40539,90 Ha (48,79%), S2 seluas 42168,67 (50,75%) dan N seluas
378,96 (0,46%). Daerah yang menjadi prioritas penanaman kedelai pada wilayah
DAS Bedadung yaitu 21 Kecamatan diantaranya Kecamatan Krucil, Rambipuji,
Sukorambi, Kaliwates, Ajung, Jenggawah, Patrang, Sumbersari, Arjasa, Pakusari,
Kalisat, Sukowono, Ledokombo, Sumberjambe, Panti, Ambulu, Pakem, Maesan,
Grujugan, Tamanan dan Jelbuk. Sedangkan untuk 3 Kecamatan yang tidak sesuai
untuk ditanami tanaman kedelai yaitu Kecamatan Puger, Balung dan Wuluhan.
Usaha perbaikan yang dapat dilakukan yaitu dengan mengatasi faktor pembatas
seperti irigasi yang baik untuk menambah ketersediaan air, pengapuran atau
penambahan bahan organik untuk menambah C-Organik tanah, pembuatan teras,
penanaman sejajar kontur, penanaman tanaman penutup tanah untuk pengurangan
laju erosi dan banyak usaha lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi faktor
pembatas pada wilayah DAS Bedadung