dc.description.abstract | Indonesia merupakan negara agraris dengan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di sektor pertanian. Petani sangat bertumpu pada pestisida untuk melindungi tanaman dari hama atau penyakit. Dampak paparan pestisida ke tubuh manusia salah satunya ke sistem saraf, yang dapat mengakibatkan terjadinya efek neurobehavioral. Kejadian efek neurobehavioral pada petani dapat mengakibatkan penurunan daya kognitif yang selanjutnya dapat menyebabkan penurunan kinerja bahkan penurunan hasil produksi pertanian. Jika paparan pestisida berlangsung > 10 tahun maka akan menyebabkan gangguan sistem saraf. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk menganalisis hubungan antara paparan pestisida dengan efek neurobehavioral yang ditimbulkan pada petani di Desa Sukogidri Kabupaten Jember.
Jenis penelitian yang dilakukan ialah analitik observasional dengan desain studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh petani di Desa Sukogidri Kabupaten Jember. Besar sampel dalam penelitian ini berjumlah 90 orang petani penyemprot yang terdaftar di kelompok tani Desa Sukogidri yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2018 sampai Januari 2019. Pengambilan data primer dilakukan wawancara dengan panduan kuesioner.
Sebagian besar responden berusia 45-55 tahun, seluruh responden berjenis kelamin laki-laki, memiliki masa kerja > 10 tahun, memiliki status gizi normal, memiliki kebiasaan merokok 10-20 batang, tidak mengonsumsi alkohol, dan menggunakan APD dengan kurang baik. Faktor paparan pestisida yang berhubungan dengan efek neurobehavioral pada petani adalah frekuensi
penyemprotan (p value= 0,006), lama penyemprotan (p value= 0,002), masa kerja (p value= 0,013) dan penggunaan alat pelindung diri (APD) (p value= 0,022).
Hasil skor yang didapatkan pada uji performa neurobehavioral menunjukkan bahwa responden dengan performa neurobehavioral normal sebanyak 56 responden (62,2%) dan performa neurobehavioral abnormal sebanyak 34 responden (37,8%). Diketahui dari 34 responden yang mengalami efek neurobehavioral, mayoritas responden (58,9%) mengalami performa buruk pada satu uji neurobehavioral. Kemudian diikuti oleh sebanyak (32,3%) responden yang mengalami performa buruk pada dua uji neurobehavioral dan sisanya (8,8%) mengalami performa buruk pada tiga uji neurobehavioral. Dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara paparan pestisida dengan efek neurobehavioral yang ditimbulkan pada petani di Desa Sukogidri Kabupaten Jember. Saran dari penelitian ini yaitu melakukan penyuluhan secara berkala mengenai aplikasi pestisida yang benar dan mematuhi petunjuk penggunaan pestisida yang tertera di label kemasan serta menggunakan alat pelindung diri (APD) secara tepat dan aman. | en_US |