Pola Bakteri Penyebab Pneumonia Dan Sensitivitas Terhadap Antibiotik DI Rs Paru Jember Periode November-Desember 2018
Abstract
Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi akut saluran pernafasan
yang menyerang parenkim paru. Data pada tahun 2013 dari 188 negara di seluruh
dunia menyatakan kejadian infeksi saluran pernafasan bagian bawah menempati
urutan kedua penyebab kematian paling sering di dunia. Infeksi saluran
pernafasan bagian bawah merupakan penyebab kematian di dunia yang paling
sering dengan angka kejadian berjumlah 3 miliar pada tahun 2016. Pneumonia
pada tahun 2012 di RS Paru Jember menjadi 10 besar penyakit tersering pada
pasien rawat inap. Pasien rawat inap pada tahun 2012 berjumlah sebanyak 2.343,
tahun 2013 jumlah pasien sebanyak 2.841, dan tahun 2014 jumlah pasien
sebanyak 3.856. Berdasarkan data tersebut menunjukkan peningkatan jumlah
pasien pneumonia pada setiap tahunnya.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit. Prevalensi
kejadian infeksi akibat bakteri dilaporkan memiliki angka tertinggi dibandingkan
mikroorganisme lainnya. Bakteri penyebab pneumonia yang paling sering yaitu
Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenzae, Staphylococcus aureus,
Klebsiella pneumoniae, Legionella sp., Pseudomonas aeruginosa, dan
Acinobacter sp. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri dapat di atasi dengan
pemberian antibiotik. Antibiotik memiliki peran penting untuk mengurangi angka
morbiditas dan mortalitas kejadian infeksi, akan tetapi banyaknya kejadian
resistensi antibiotik menimbulkan sebuah permasalahan baru. Kematian akibat
resistensi antibiotik dilaporkan sampai dengan tahun 2014 mencapai 700.000
kasus per tahun.
Jenis penelitian yang digunakan ialah deskriptif. Data primer didapatkan
dari jenis bakteri penyebab pneumonia pada sampel penelitian di ruang rawat inap
RS Paru Jember dan data sekunder didapatkan dari rekam medis pasien
pneumonia. Populasi dan sampel penelitian ialah semua pasien pneumonia di
ruang rawat inap RS Paru Jember pada bulan November sampai dengan Desember
2018. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan teknik total
sampling. Penyajian data secara deskriptif dengan bakteri penyebab pneumonia
disajikan dalam diagram pie sedangkan sensitivitas antibiotik disajikan dalam
tabel dan presentase. Diagram pie, tabel, dan presentase akan di deskripsikan
dalam bentuk narasi.
Hasil pada penelitian didapatkan 10 sampel sputum yang positif dengan 5
jenis bakteri yang ditemukan. Bakteri Gram positif yaitu Staphylococcus aureus
berjumlah 5 (50%) sedangkan bakteri Gram negatif yaitu Serratia marcences
berjumlah 1 (10%), Klebsiella pneumonia berjumlah 1 (10%), Enterobacter
cloacae berjumlah 2 (20%), dan Acinetobacter baumanii berjumlah 1 (10%). Pola
sensitivitas antibiotik mayoritas sensitif terhadap antibiotik meropenem, amikasin,
gentamisin, dan levofloksasin. Antibioik ampisilin sulbaktam, seftriakson seftriakson, dan
sefotaksim telah mengalami resisten pada semua hasil isolasi bakteri.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]