Show simple item record

dc.contributor.advisorSUHARSO, Pudjo
dc.contributor.advisorHARTANTO, Wiwin
dc.contributor.authorSAPUTRO, Nugroho Adi
dc.date.accessioned2020-07-23T04:01:31Z
dc.date.available2020-07-23T04:01:31Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/99938
dc.description.abstractModal sosial memiliki beberapa elemen yang sangat berguna dalam suatu usaha. Kekuatan modal sosial dapat diketahui melalui elemen-elemen yang terlekat dalam struktur sosial. Beberapa elemen modal sosial antara lain kepercayaan, norma, serta jaringan. Implementasi kekuatan modal sosial dipahami dalam tiga tipologinya yaitu modal sosial sebagai perhubung pemilik usaha dalam mengembangkan usaha, sebagai penyambung/menjembatani dan sebagai koneksi atau akses. Modal sosial sebagai modal dasar selain modal uang bagi pengusaha pengrajin batik Jember dapat mengefektifkan modal dan potensi lainnya, namun elemen yang dibangun tersebut memberi manfaat untuk perkembangan usaha serta tidak bertentangan dengan standar nilai yang berlaku secara menyeluruh. Membangun hubungan modal sosial dengan keberlangsungan usaha dapat diketahui dengan bagaimana perilaku institusi atau individu dipengaruhi oleh hubungan sosial atau aktivitas-aktivitas sosial. Keterkaitan modal sosial dengan keberlangsungan usaha terletak pada unsur-unsur yang terbangun dalam modal sosial dan kerjasama yang dijalin pengusaha batik dalam aktivitas keberlangsungan usaha, dimana unsur-unsur ini mewarnai keberlangsungan usaha batik tersebut. Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan memaparkan peran modal sosial dan keberlangsungan usaha pengusaha batik. Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Jember yaitu di Rumah Batik Rolla dan UD. Bintang Timur (Batik Labako) karena di lokasi ini mempunyai latar belakang historis yang cukup unik. Sumber data diperoleh dari informan inti dan informan tambahan. Perolehan data menggunakan metode wawancara dan dokumen. Tahap selanjutnya yaitu analisis data dengan cara mereduksi data, menyajikan data, serta menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peranan modal sosial kedua industri kerajinan batik Jember yang dibangun oleh pemilik. Terdapat perbedaan dalam membangun Kepercayaan dalam kedua industri kerajinan batik tersebut, dapat dilihat dari cara membangunnya, melalui pembagian kerja yang ada pada Rumah Batik Rolla dalam membangun kepercayaan dengan pengrajin sedangkan di UD. Bintang Timur (batik Labako) dalam membangun kepercayaan dalam usaha menerapkan sistem borongan yang sudah ditargetkan agar sesuai jadwal. Norma dalam industri kerajinan batik Rumah Batik Rolla dengan UD. Bintang Timur (Batik Labako) yakni dalam memangun norma tertulis hanya terdapat di Rumah Batik Rolla sedangkan di UD. Bintang Timur hanya membangun norma secara lisan yang digunakan untuk menjalankan usahanya. Temuan peneliti yang selanjutnya adalah adanya jaringan sosial yang dimiliki Rumah Batik Rolla dilakukan sejak dibangku perkulian dan aktif didalam organisasi sedangkan UD. Bintang Timur (Batik Labako) dibentuk melalui kunjungan dan kearifan lokal yang tersedia.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries150210301084;
dc.subjectModal Sosialen_US
dc.subjectIndustri Kreatifen_US
dc.subjectPotensi Lokalen_US
dc.subjectKerajinan Batiken_US
dc.titleModal Sosial Pada Industri Kreatif Berbasis Potensi Lokal Pada Kerajinan Batik Jemberen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record