Penerapan Logika Fuzzy Sebagai Alat Deteksi Hipotermia dan Hipertermia Berdasarkan Suhu Tubuh Dan Detak Jantung Manusia Pada Masa Remaja Akhir Sampai Dewasa Awal Berbasis Internet of Thing (Iot)
Abstract
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapat kesimpulan antara
lain:
1. Perancangan alat instrumentesi menggunakan sensor DS18B20 sebagai sensor
suhu dan pulse sensor sebagai sensor detak jantung. Alat akan mendeteksi
hipotermia jika sensor suhu dan detak jantung kurang dari 35.5 ̊ C dan 60 BPM,
sedangkan hipertermia jika sensor suhu dan detak jantung lebih dari 37.5 ̊ C dan
100 BPM. Pada grafik sensor menghasilkan persamaan regresi linier, pada
sensor suhu menghasilkan regresi sebesar 0.98, sedangkan pada sensor detak
jantung menghasilkan regresi sebesar 0.9951.
2. Dalam pengambilan keputusan menggunakan logika fuzzy menggunakan metode
fuzzy mamdani dimana akan mendeteksi hipotermia apabila suhu dingin dan
detak jantung lambat sedangkan hipertermia apabila suhu panas dan detak
jantung cepat sesuai dengan rule base yang telah dibuat. Pada pengujian logika
fuzzy mampu menghasilkan error persen sebesar 0.076% saat pengujian pada
matlab dan sebenarnya.
3. Pada hasil pengujian pada pasien, kita melakukan pengujian pada 10 pasien dan
hasil deteksi alat dengan keterangan dari petugas medis menunjukkan
keterangan yang sama dari 10 pasien tersebut, sehingga dapat disimpulkan
bahwa alat intstrumentasi yang telah dibuat menunjukkan tingkat keberhasilan
100%.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]