Etnomatematika Pada Batik Khas Lumajang Sebagai Bahan Lembar Kerja Siswa
Abstract
Geometri merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat pada lingkungan sekitar
diantaranya konstruksi bangunan, meja, kursi yang menggunakan konsep dasar
geometri. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi akan memberikan
pengaruh yang sangat signifikan terhadap pembuatan dan pengembangan desain
batik. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa teknik yang mungkin digunakan dalam
pembuatan motif dasar suatu batik, salah satunya yaitu dengan melakukan
penggabungan ilmu dasar geometri dalam seni kerajinan batik sehingga
membangkitkan motif batik yang beragam. Konsep bahwa matematika berperan pada
aktivitas masyarakat yakni membatik merupakan pengertian dari etnomatematika.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan etnomatematika pada batik
khas Lumajang berdasarkan konsep geometri. Hasil dari penelitian dijadikan sebagai
bahan pembuatan lembar kerja siswa. Tempat yang dipilih untuk penelitian ini yaitu
Rumah Produksi Batik Faza Darungan kecamatan Yosowilangun kabupaten
Lumajang. Alasan dipilihnya tempat penelitian tersebut karena Rumah Produksi
Batik Faza Darungan kecamatan Yosowilangun yang merupakan daerah penghasil
batik di Lumajang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan
etnografi. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 17 November 2019. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi oleh dua orang observer,
wawancara dengan dua orang pembatik, dan dokumentasi.
Motif batik khas Lumajang yang diproduksi pada rumah produksi batik Faza
Darungan didominasi dengan pisang yang merupakan ikon kabupaten Lumajang.
Pada setiap batik yang diproduksi selalu mengandung unsur tumbuhan pisang mulai Lumajang seperti pasir dan bambu.
Berdasarkan analisis hasil observasi dan wawancara, dapat diketahui bahwa
terdapat beberapa konsep matematika khususya bidang geometri yang dihasilkan
dengan kata lain etnomatematika yang tampak pada batik khas Lumajang antara lain
titik, garis, sudut, bangun datar, kesebangunan dan kekongruenan, serta transformasi
geometri. Pada batik motif pisang khas Lumajang ini etnomatematika yang
ditemukan yaitu pada proses mendesain dan membatik. Etnomatematika tersebut
apabila ditinjau dari konsep geomteri, konsep titik yang dihasilkan yaitu pada saat
proses isen, penorehan titik dengan menggunakan canting, sedangkan konsep garis
tampak saat pembatik membuat ornamen ruas bambu dan tulang daun. Pada batik
juga terlihat konsep sudut yaitu dari perpotongan garis-garis yang terdapat pada
ornamen bambu. Ditemukan juga konsep bangun datar pada batik khas Lumajang
yaitu macam-macam segitiga, lingkaran, belah ketupat dan trapesium. Konsep
kesebangunan terlihat saat terdapat dua ornamen yang memiliki bentuk yang sama
namun ukuran berbeda sedangkan konsep kekongruenan ketika dua ornamen bentuk
dan ukuran yang sama. Aktivitas menggeser dan menjiplak pola merupakan konsep
transformasi yaitu translasi. Aktivitas membalik pola lalu menjiplak merupakan
konsep refleksi. Konsep rotasi muncul saat memutar dan menjiplak pola di atas kain.
Konsep dilatasi yang terdapat pada saat pembuatan pola dengan bentuk yang sama
namun merubah ukuran.
Dari hasil penelitian ini dibuat produk berupa lembar kerja siswa dengan
materi geometri transformasi untuk siswa SMA/MA/SMK kelas XI. Lembar kerja
siswa berisi kompetensi dasar dan indikator pencapaian pembelajaran, sejarah batik
khas Lumajang Lembar kerja siswa terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama,
siswa diberikan ilustrasi tentang aktivitas pembatik membuat batik dengan
menggunakan konsep transformasi geometri setelah itu diberikan soal. Bagian kedua
yaitu mendesain batik dengan menerapkan konsep geometri.