Show simple item record

dc.contributor.advisorWAHYUNI, Dwi
dc.contributor.authorROSA, Lidiya Praktika
dc.date.accessioned2020-07-22T05:04:30Z
dc.date.available2020-07-22T05:04:30Z
dc.date.issued2019-04
dc.identifier.nimNIM 150210103058
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/99886
dc.description.abstractKemampuan tanaman dalam menghasilkan metabolit sekunder yang bersifat farmakologis menjadikan tanaman sebagai pilihan utama dalam pengobatan berbagai jenis penyakit. Salah tanaman yang populer digunakan untuk pengobatan adalah suruhan ( Peperomia pellucida L.Kunth.) Tanaman ini sering digunakan sebagai bahan baku jamu tradisional oleh masyarakat Jawa dan Madura. Seiring dengan perkembangan zaman, berkembang pula jumlah maupun jenis penyakit yang dialami oleh masyarakat. Sehingga terjadi kecenderungan peningkatan kebutuhan obat-obatan. Hal ini tentu memberikan dampak terhadap meningkatnya jumlah permintaan bahan baku obat yang sebagian besar masih menggunakan tanaman sebagai sumber penghasil senyawa. Penggunaan tanaman sebagai penghasil senyawa bahan baku obat memiliki kelemahan yakni tidak dapat tersedianya senyawa setiap saat karena tanaman hanya memproduksi senyawa metabolit sekunder pada waktu dan kondisi tertentu. Dampak lain yang ditimbulkan yakni pengambilan senyawa pada tanaman yang bersifat destruktif sehingga berpotensi mengganggu biodiversitas suatu tanaman. Kemampuan suatu tanaman untuk menghasilkan senyawa berkhasiat obat diduga terjadi karena adanya asosiasi mutualistik dengan mikrooganisme endofit, salah satunya adalah fungi. Fungi endofit suatu tanaman menyimpan potensi besar untuk menggantikan tanaman dalam hal produksi senyawa berkhasiat obat. Penggunaan fungi endofit sebagai penghasil senyawa memberikan beberapa keuntungan yakni pemanenan senyawa yang dapat dilakukan setiap saat dan pengambilan senyawa yang tidak menimbulkan kerusakan pada tanaman inangnya. Tahapan awal dalam mencari sumber senyawa alternatif melalui pemanfaatan fungi endofit adalah tahap isolasi dan identifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis fungi endofit yang berada pada akar, batang, daun dan buah tanaman cabe jawa melalui proses isolasi dan identifikasi serta mempublikasikan hasil penelitian melalui produk buku ilmiah populer yang telah melalui tahapan analisis kelayakan. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yaitu dengan cara mengisolasi jamur endofit dari akar, batang, daun dan bunga suruhan ( Peperomia pellucida L.Kunth.) yang diperoleh dari Jalan Kalimantan 14 Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Berdasarkan hasil isolasi, terdapat 15 isolat fungi endofit yang berhasil diisolasi dari organ daun muda, daun tengah, daun tua,batang muda, batang tengah, batang tua, akar dan bunga suruhan. Isolat yang teridentifikasi diantaranya Fusarium sambucinum, Cladophialophora sp., Cladosporium cladosporiodes Penicillium expansum, Gliocladium sp., Myrothecium sp., Aspergillus sp., Aspergillus niger, Lichtheimia sphaerocystis dan Absidia corymbifera. Buku ilmiah populer dibuat untuk mempublikasikan hasil penelitian ini. Kelayakan produk buku ilmiah populer ditentukan melalui uji validasi oleh 3 orang validator yakni validator ahli materi, validator ahli media dan pengguna. Skor validasi rata-rata untuk produk buku ilmiah populer yang disusun berdasarkan hasil penelitian Isolasi dan Identifikasi Fungi Endofit Tanaman Suruhan (Pereomia pellucida L.Kunth) adalah 61,3 dengan prosentase 80,4% dan termasuk dalam kualifikasi layak untuk dijadikan bahan bacaan masyarakat.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectENDOFITen_US
dc.subjectSURUHAN (Peperomia pellucida L.Kunth.)en_US
dc.titleIsolasi dan Identifikasi Fungi Endofit Tanaman Suruhan (Peperomia pellucida L.Kunth) Serta Pemanfaatannya Sebagai Buku Ilmiah Populeren_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiPENDIDIKAN BIOLOGI
dc.identifier.kodeprodi0210103


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record