dc.description.abstract | Kemampuan tanaman dalam menghasilkan metabolit sekunder yang bersifat farmakologis menjadikan tumbuhan sebagai pilihan utama dalam pengobatan berbagai jenis penyakit. Salah tanaman yang populer digunakan untuk pengobatan adalah cabe jawa ( Piper retrofractum Vahl.). Tanaman ini sering digunakan sebagai bahan baku jamu tradisional oleh masyarakat Jawa dan Madura.
Seiring dengan perkembangan zaman, berkembang pula jumlah maupun jenis penyakit yang dialami oleh masyarakat. Sehingga terjadi kecenderungan peningkatan kebutuhan obat-obatan. Hal ini tentu memberikan dampak terhadap meningkatnya jumlah permintaan bahan baku obat yang sebagian besar masih menggunakan tanaman sebagai sumber penghasil senyawa. Penggunaan tanaman sebagai penghasil senyawa bahan baku obat memiliki kelemahan yakni tidak dapat tersedianya senyawa setiap saat karena tanaman hanya memproduksi senyawa metabolit sekunder pada waktu dan kondisi tertentu. Dampak lain yang ditimbulkan yakni pengambilan senyawa pada tanaman yang bersifat destruktif sehingga berpotensi mengganggu biodiversitas suatu tanaman.
Kemampuan suatu tanaman untuk menghasilkan senyawa berkhasiat obat diduga terjadi karena adanya asosiasi mutualistik dengan mikrooganisme endofit, salah satunya adalah fungi. Fungi endofit suatu tanaman menyimpan potensi besar untuk menggantikan tanaman dalam hal produksi senyawa berkhasiat obat. Penggunaan fungi endofit sebagai penghasil senyawa memberikan beberapa keuntungan yakni pemanenan senyawa yang dapat dilakukan setiap saat dan pengambilan senyawa yang tidak menimbulkan kerusakan pada tanaman inangnya. Tahapan awal dalam mencari sumber senyawa alternatif melalui pemanfaatan fungi endofit adalah tahap isolasi dan identifikasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis fungi endofit yang berada pada akar, batang, daun dan buah tanaman cabe jawa melalui proses isolasi dan identifikasi serta mempublikasikan hasil penelitian melalui produk buku ilmiah populer yang telah melalui tahapan analisis kelayakan. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yaitu dengan cara mengisolasi jamur endofit dari akar, batang, daun dan buah masak cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.) yang dipeloreh dari Jati Agung Gumuk Mas Jember RT 1/ RW 24.
Berdasarkan hasil isolasi, terdapat 37 isolat fungi endofit yang berhasil diisolasi dari organ daun tua, daun muda, batang tua, batang muda, akar dan buah cabe jawa. Fungi endofit yang didapatkan kemudian diidentifikasi, sehingga didapatkan 19 isolat yang teridentifikasi dan 18 isolat yang belum teridentifikasi. Isolat yang teridentifikasi diantaranya Arthrinium sp., Acremonium sp., Acremonium kiliense, Colletotrichum sp., Gliocladium sp., Cladosporium oxysporum, Sarocladium sp., Sarocladium kiliense, Fusarium equiseti, Acremonium sp., Mucor sp., Penicillium sp., Penicillium citrinum, Penicillium italicum, Fusarium solani, Fusarium oxysporum, Curvularia lunata dan Curvularia hominis. Isolat yang belum dapat diidentifikasi diantaranya DT 2.1, DT 3.1, DT 3.3, DT 3.4, DT 3.6, DM 1.1, DM 1.3, DM 1.4, DM 2.1, DM 2.2, DM 2.3, BM 1.1, BM 1.2, AT 1.1, B 1.1, B 1.2, B 1.3 dan B.4
Buku ilmiah populer dibuat untuk mempublikasikan hasil penelitian ini. Kelayakan produk buku ilmiah populer ditentukan melalui uji validasi oleh 3 orang validator yakni validator ahli materi, validator ahli media dan pengguna. Skor validasi rata-rata untuk produk buku ilmiah populer yang disusun berdasarkan hasil penelitian Isolasi dan Identifikasi Fungi Endofit Tanaman Cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.) adalah 64 dengan prosentase 79,3% dan termasuk dalam kualifikasi layak untuk dijadikan bahan bacaan masyarakat. | en_US |