Pengaruh Kegiatan Usap Abur Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok B di TK Kartika IV-14 Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Tahun Ajaran 2018/2019
Abstract
Pendidikan anak usia dini adalah suatu pendidikan dasar yang menitikberatkan ke arah pertumbuhan dan perkembangan anak yang meliputi moral dan nilai agama, kognitif, sosial emosional, bahasa, fisik motorik, dan seni. Perkembangan motorik dibagi menjadi 2 perkembangan yaitu, perkembangan motorik halus dan perkembangan motorik kasar. Perkembangan motorik halus adalah perkembangan yang hanya melibatkan bagian tubuh tertentu saja saat beraktivitas dan dilakukan oleh otot-otot kecil seperti jari-jemari tangan dan membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang tepat. Sedangkan motorik kasar adalah kegiatan yang melibatkan aktivitas otot tangan, kaki, dan seluruh tubuh anak. Berdasarkan observasi yang dilakukan di TK Kartika IV-14 Kecamatan Sumebesari Kabupaten Jember Tahun Ajaran 2018/2019 perkembangan motorik halus anak masih belum berkembang sepenuhnya. Hal ini dilihat saat anak melakukan kegiatan yang melibatkan kemampuan motorik halus seperti menulis, menggambar, mewarnai, menggunting, dan menempel yang masih berantakan dan tidak rapi. Perkembangan motorik halus dapat distimulasi dengan berbagai kegiatan salah satunya melalui kegiatan usap abur. Kegiatan usap abur adalah kegiatan yang membutuhkan warna sebagai media dasar dalam membuat pengaburan pada objek yang akan dilakukan oleh anak dan melibatkan otot-otot kecil seperti jari-jemari tangan untuk menekan usapan warna agar terabur keluar objek dan membantu mengembangkan motorik halus anak.