Show simple item record

dc.contributor.advisorPOERNOMO, Djoko
dc.contributor.advisorWINDRADINI, Dwi
dc.contributor.authorROHANI, Siti
dc.date.accessioned2020-07-09T04:01:35Z
dc.date.available2020-07-09T04:01:35Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/99642
dc.description.abstractIndustri furniture atau mebel merupakan industri yang mengolah bahan baku atau bahan setengah jadi dari kayu, rotan, dan bahan baku alami lainnya menjadi produk barang jadi. Dalam pengembangan industri di Indonesia, industri furniture atau mebel merupakan salah satu industri prioritas yang didukung oleh sumber bahan baku berupa kayu, rotan maupun bambu. Kabupaten Situbondo merupakan merupakan salah satu wilayah yang terletak dibagian ujung utara Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan data BPS Situbondo, industri furniture menempati posisi kedua sebagai penyumbang pertumbuhan ekonomian terbesar di Kabupaten Situbondo. Sektor industri furniture atau mebel meningkat tidak terlepas dari peran sumber daya manusia sebagai ujung tombak keberhasilan, maka harus dikelola dengan baik. PT. Chantik Mebel Industri Situbondo merupakan industri furniture berolakasi di Situbondo yang bergerak dibidang produksi dan pengelolaan mebel atau furniture. Permasalah krusial yang terjadi di PT.Chantik Mebel Industri yaitu pergantian karyawan (turnover) yang mengalami fluktuasi setiap tahunnya, namun perusahaan masih belum mengetahui penyebab turnover yang tinggi. Proses turnover diawali oleh kondisi yang disebut turnover intention (keinginan pindah). Banyak faktor yang menjadi penyebab keinginan pindah (turnover intention) diantaranya kepuasan kerja dan stres kerja. Kepuasan kerja yang tinggi akan memacu karyawan lebih produktif dan berpatisipasi dalam mencapai tujuan perusahaan. Ketidakpuasan yang dirasakan karyawan akan menyebabkan karyawan mencari tempat kerja lain sehingga timbul keinginan pindah dari perusahaan. Stres kerja tinggi yang dimiliki karyawan akan membuat karyawan tertekan sehingga dapat mempengaruhi kondisi fisik dan psikis karyawan. Perasaan tertekan muncul ketika karyawan tidak dapat memenuhi tuntutan tuntutan pekerjaan yang pada akhirnya berujung meninggalkan perusahaan dan mencari pekerjaan lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh: (1) Kepuasan Kerja Terhadap Keinginan Pindah Pada Karyawan Kontrak PT. Chantik Mebel Industri Situbondo, (2) Stres Kerja Terhadap Keinginan Pindah Pada Karyawan Kontrak PT. Chantik Mebel Industri Situbondo, (3) Kepuasan Kerja dan Stres Kerja Terhadap Keinginan Pindah Pada Karyawan Kontrak PT. Chantik Mebel Industri Situbondo. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanasi dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan kontrak PT. Chantik Mebel Industri yang berjumlah 106 karyawan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 84 karyawan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara acak (random sampling). Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kepuasan Kerja berpengaruh negatif signifikan terhadap Keinginan Pindah Pada Karyawan Kontrak PT. Chantik Mebel Industri Situbondo, (2) Stres Kerja berpengaruh positif signifikan terhadap Keinginan Pindah pada karyawan kontrak PT. Chantik Mebel Industri Situbondo (3) Kepuasan Kerja dan Stres berpengaruh Secara Simultan Terhadap Keinginan Pindah (Turover Intention) pada karyawan kontrak PT. Chantik Mebel Industri Situbondo.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries150910202047;
dc.subjectKepuasan Kerjaen_US
dc.subjectStres Kerjaen_US
dc.subjectKeinginan Pindah (Turnover Intention)en_US
dc.titlePengaruh Kepuasan Kerja dan Stres Kerja Terhadap Keinginan Pindah Pada Karyawan Kontrak PT. Chantik Mebel Industri Situbondoen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record