Pengembangan Perangkat Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Mahasiswa Dalam Materi Local Super Antimagic Total Face Coloring
Abstract
Kemampuan berpikir kreatif sangat penting di era abad ke-21, karena di
era abad ke-21 setiap orang harus mempunyai keterampilan 4C‟s yaitu critical
thinking, communication, collaboration, dan creativity. Namun dalam
pembelajaran masih belum memaksimalkan keterampilan berpikir kreatif pada
mahasiswa. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan diterapkan penelitian
berbasis Discovery Learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif
mahasiswa. Discovery Learning adalah model mengajar yang mengatur proses
pembelajaran sehingga mahasiswa tersebut memperoleh pengetahuan yang
sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau
seluruhnya ditemukan sendiri. Metode penelitian yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah metode yang menggabungkan antara metode kualitatif dan
metode kuantitatif atau bisa disebut metode gabungan. Penelitian ini akan
melibatkan 86 mahasiswa yang terbagi dalam dua kelas, yaitu kelas eksperimen
dan kelas kontrol yang terdiri dari 42 mahasiswa dari kelas kontrol dan 44
mahasiswa dari kelas eksperimen. Hasil dari penelitian akan diperoleh melalui
post-test dan pre-test.
Hasil penelitian ini diperoleh melalui post-test dan pre-test. Sebelum
kegiatan penelitian, kami menguji homogenitas dari dua kelas dengan
menggunakan hasil pretest. Hasil penelitian menunjukkan nilai sig adalah 0,913>
0,05, sehingga perbedaan rata-rata dua kelas tidak signifikan. Ini menyiratkan
bahwa dua kelas itu homogen. Selanjutnya, kami juga menguji normalitas, dan
akhirnya kami memiliki analisis data postest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari nilai independent t-test terhadap
post-sig s. (2-tailed) 0,000, karena 0,000 <0,05 maka ada perbedaan rata-rata
antara nilai post-test dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Sedangkan
keterampilan berpikir kreatif siswa menunjukkan bahwa 39% dikategorikan
sebagai berpikir kreatif tingkat sangat kreatif, 43% dikategorikan berpikir kreatif,
16% dikategorikan berpikir cukup kreatif, dan 2% dikategorikan berpikir kurang
kreatif. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model Discovery Learning
dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa.