Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Kumpulan Cerpen Si Hati Putih karya Nadia Shafia Rahma
Abstract
Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia
melupakan pendidikan karakter bangsa. Padahal pendidikan karakter merupakansuatu
pondasi bangsa yang sangat penting dan perlu ditanamkan sejak dini. Faktor lain yang
menjadikan pendidikan karakter sangat penting untuk dipraktikan yaitu banyaknya
kasus yang menimpa bangsa ini. Misalnya kasus penyalahgunaan narkoba, internet,
games, perilaku asusila dan lain-lain. Data KPAI (Komisi Perlindungan Anak
Indonesia) ( dalam Tempo.co: 2018) menyebutkan tawuran pelajar tahun 2018 lebih
tinggi dibanding tahun 2017. KPAI mencatat kasus tawuran di Indonesia meningkat
1,1 persen sepanjang tahun 2018. Pada tahun 2017 angka kasus tawuran hanya 12,9
persen, tapi tahun 2018 menjadi 14 persen. Maraknya kasus tersebut merupakan salah
satu dampak dari merosotnya moral bangsa, dan perilaku yang menunjukkan
rendahnya karakter. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, banyak orang
tua maupun tenaga pendidik yang membiasakan anak maupun peserta didiknya agar
gemar membaca, salah satunya adalah membaca cerpen.
Cerpen anak banyak memuat nilai-nilai pendidikan yang dapat dijadikan
pedoman hidup dan pembelajaran anak sejak dini. Adanya unsur moral dalam karya
sastra sering dikaitkan dengan fungsi sastra bagi pembentukan karakter pembaca
terutama anak dalam konteks pembelajaran sastra. Karya sastra yang diteliti adalah
kumpulan cerpen Si Hati Putih karya Nadia Shafia Rahma. Kumpulan cerpen Si Hati
Putih dipilih karena di dalamnya terdapat nilai-nilai pendidikan karakter. Unsur
Intrinsik yang terdapat dalam penelitian ini mengacu pada unsur tema dan
penokohan. Nilai- nilai pendidikan karaker akan dijadikan teladan pembaca dalam
membangun karakter yang baik, karena di dalam nilai pendidikan karakter memuat
nilai keimanan dan ketakwaan, nilai kejujuran, nilai kecerdasan, nilai ketangguhan,
dan nilai kepedulian, yang dapat menjadikan individu yang lebih baik lagi.
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: a)
Bagaimanakah tema dan penokohan yang terkandung dalam kumpulan cerpen Si Hati
Putih karya Nadia Shafia Rahma?; b) Bagaimanakah nilai-nilai pendidikan karakter
yang terkandung dalam kumpulan cerpen Si Hati Putih karya Nadia Shafia Rahma?
Jenis penelitian ini kualitatif desktiptif dan rancangan dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan pragmatik. Data yang dianalisis dalam penelitian ini berupa
kutipan-kutipan yang berisi tentang unsur intrinsik (tema dan penokohan) dan nilainilai pendidikan karakter meliputi; nilai keimanan dan ketakwaan, nilai kejujuran,
nilai kecerdasan, nilai ketangguhan, dan nilai kepedulian. Teknik pengumpulan data
pada penelitian ini menggunakan dua teknik, yaitu teknik pengamatan dan teknik
dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini terdiri dari tiga jenis kegiatan
yang harus dilakukan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini antara lain: Dalam kumpulan
cerpen Si Hati Putih ditemukan beragam tema yaitu: a. ketabahan hati seorang anak
dalam menjalani cobaan yang menimpa hidupnya sehingga mendapatkan hasil yang
manis. b. Seorang anak yang rajin dalam belajar dan melaksanakan ibadah sehingga
mendapatkan hadiah c. kepedulian tokoh cerita terhadap hidup orang lain. Dalam
kumpulan cerpen Si Hati Putih karya Nadia Shafia Rahma ini mengangkat cerita
bagaimana mencintai dan menyayangi antar sesama, dengan berperilaku memafkan
kesalahan orang lain, membantu sesama, peduli terhadap orang lain, menghormati,
menyayangi orang tua, dan persahabatan. Di dalam cerita para tokoh memiliki
kepedulian dalam hidup bersosial. Tokoh yang terdapat dalam kumpulan cerpen Si
Hati Putih memiliki karakter yang baik dan peduli akan hidup bersosial. Nilai-nilai
pendidikan karakter yang terdapat dalam kumpulan cerpen Si Hati Putih karya Nadia
Shafia Rahma yaitu Dua teks cerita pendek (Hadiah Tak Terduga dan Si Hati Putih)
mengemukakan nilai-nilai pendidikan karakter keimanan dan ketakwaan. Satu teks
cerita pendek (Hantu yang Lapar) mengemukakan nilai-nilai pendidikan karakter
kejujuran. Dua teks cerita pendek (Lima Sahabat untuk Bunda, Sahabat dan Negeri
Kurcaci) mengemukakan nilai-nilai pendidikan karakter kecerdasan. Dua teks cerita
pendek