Sensitivitas Rasio Penting Bank Terhadap Tinggi Rendahnya Kredit Perbankan di Indonesia
Abstract
Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN yang mulai dilaksanakan tahun
2020 yaitu dengan ekonomi terpadu dan terintegrasi; kerjasama sektoral dan
berorientasi pada masyarakat peran perbankan sangat penting guna mendukung
pertumbuhan usaha UMKM, investasi, perdagangan dan pengembangan
infrastruktur. Bank umum memiliki peranan penting dalam persaingan menghadapi
persaingan ekonomi pada MEA 2020 yaitu mendukung dan mempermudah
kelancaran transaksi internasional, yaitu transaksi barang , jasa dan modal, serta
menimalisir terjadi kendala. Kredit perbankan bertujuan untuk meningkatkan taraf
hidup masyarakat, menguatkan modal sektor ekonomi yang produktif dan mampu
mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Kondisi ekonomi negara yang
sedang tumbuh dipastikan akan mendorong permintaan investasi dan keadaan
tersebut membutuhkan dukungan kredit perbankan. Kredit yang disalurkan bank
apabila disalurkan secara optimal dapat memberikan keuntungan untuk bank dan
pelaku usaha. Kredit perlu diawasi dengan menganalisis rasio-rasio penting bank
tercantum pada Surat Edaran Bank Indonesia No.13/30/DPNP tahun 2011 pada
laman resmi Bank Indonesia tahun 2011 agar kredit yang disalurkan mampu
menghasilkan keuntungan bagi bank.
Penelitian ini berjenis explanatory research. Populasi yang digunakan
perusahaan perbankan dengan periode pengamtan tahun 2015-2017. Metode
pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling sehingga diperoleh
100 perusahaan perbnakan yang dijadikan objek penelitian. Jenis data pada
penelitian ini merupakan data sekunder yang berupa Laporan Tahunan perusahaan
yang diperoleh dari situs resmi bank yang bersangkutan. Variabel dependen yang
digunakan adalah kredit sedangkan variabel independen yang digunakan adalah
capital adequacy ratio (CAR), aktiva produktif bermasalah (ATM), non performing
loan (NPL), return on assets (ROA), return on equity (ROE), net interest marjin
(NIM), beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), loan to
deposit ratio (LDR), giro wajib minimum (GWM) dan posisi devisa neto (PDN).
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa net interest marjin (NIM)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit perbankan, sedangkan 9 rasio
lainnya tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kredit perbankan.