Pengembangan Media Pembelajaran Stopmotion Berbasis Inquiry Menggunakan Model Borg and Gall
Abstract
Kurikulum 2013 memiliki tujuan untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif. Pembelajaran yang dikehendaki kurikulum 2013 adalah pembelajaran yang kreatif dan inovatif dengan menggunakan pendekatan saintifik. Namun implementasi kurikulum 2013 belum sesuai dengan tuntutan yang seharusnya. Berdasarkan Analisis kebutuhan dilakukan pada tiga sekolah di Jember dengan jumlah responden sebanyak 106 orang menunjukkan 99% peserta didik mengganggap sejarah penting untuk dipelajari, 23% peserta didik memahami materi sejarah, dan 71% peserta didik menginginkan media pembelajaran berbentuk video yang tidak membosankan. Data tersebut menunjukkan bahwa sedikit peserta didik yang memahami materi pembelajaran sejarah walaupun beranggapan sejarah penting untuk dipelajari. Hal tersebut disebabkan banyaknya peserta didik yang menginginkan sebuah inovasi media pembelajaran dan metode pembelajaran.
Pengembangan media pembelajaran stopmotion berbasis inquiry dapat menjadi salah satu referensi untuk memperkaya media pembelajaran sejarah di sekolah. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu (1) bagaimana hasil validasi ahli terhadap pengembangan media pembelajaran stopmotion berbasis inquiry pada mata pelajaran Sejarah Indonesia kelas X SMA dengan model Borg and Gall? (2) bagaimana efektivitas pengembangan media pembelajaran stopmotion berbasis inquiry pada mata pelajaran Sejarah Indonesia kelas X SMA dengan model Borg and Gall?
Tujuan penelitian ini adalah (1) menghasilkan produk berupa media pembelajaran stopmotion berbasis inquiry pada mata pelajaran Sejarah Indonesia kelas X SMA dengan model Borg and Gall tervalidasi oleh ahli; (2) mengetahui efektifitas media pembelajaran stopmotion berbasis inquiry pada mata pelajaran Sejarah Indonesia kelas X SMA dengan model Borg and Gall.
Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan Borg and Gall. Peneliti hanya menjalankan sampai tahap keenam dari sepuluh tahap pengembangan yaitu; (1) research and information collecting merupakan tahap pengumpulan data terdiri dari studi pustaka dan studi lapangan; (2) planning yaitu tahap perencanaan terdiri dari merancang estimasi kebutuhan, merumuskan tujuan, dan menentukan sarana prasarana yang dibutuhkan; (3) develop preliminary form of product yaitu tahap menyiapkan kompenan pendukung dan validasi media (4) preliminary field testing yaitu tahap uji coba kelompok kecil; (5) main product revision yaitu tahap revisi produk; (6) main field testing yaitu tahap uji coba kelompok besar.
Hasil validasi ahli meliputi validasi ahli isi bidang studi mencapai persentase 82% Dengan kualifikasi baik, validasi ahli media dan desain mencapai persentase 82,5% dengan kualifikasi baik. Hasil yang diperoleh pada uji pengguna mencapai persetase 88% dengan kualifikasi sangat baik. Hasil uji coba dianalisis menggunakan samples paired t test. Pada uji coba kelompok kecil yang melibatkan 9 peserta didik menghasilkan nilai (P < 0.000; df = 8; t = -13.1) selisih perbedaan antara pre-test dan post-test -45.0 dengan nilai gain score 0.9 yang berkategori tinggi. Uji coba kelompok besar yang melibatkan 33 peserta didik menunjukkan nilai (P < 0.000; df = 32; t = -18.5) selisih perbedaan antara pre-test dan post-test -42.8 dengan nilai gain score 0.8 yang berkategori tinggi.
Disimpulkan bahwa produk yang dikembangkan telah tervalidasi dan memperoleh hasil validasi ahli 82%, validasi desain 82,5%,uji pengguna 88% yang kualifikasi baik dan uji coba kelompok kecil dengan gain score 0.9, uji coba kelompok besar dengan gain score 0.8 yang berkategori memiliki efektivitas tinggi serta penelitian pengembangan ini berhasil diterapkan dengan baik dalampembelajaran.
Saran pemanfaatan produk adalah produk digunakan dalam pembelajaran yang menggunakan kurikulm 2013 dan penggunaan produk membutuhkan beberpa fasilitas penunjang, seperti LCD, proyektor, Sound, PC/laptop.