dc.description.abstract | Kemiskinan di Indonesia sudah lama terjadi, berdasarkan data Badan Pusat
Statistik (BPS) data penduduk miskin saat tahun 2017 yaitu sebesar 26,58 juta orang
(10,12%) dan hal tersebut berkurang dibandingkan di bulan Maret 2018 penduduk
miskin mencapai 25,95 juta orang (9,82%). Kabupaten Situbondo memiliki jumlah
penduduk miskin berdasarkan data BPS tahun 2017 sebesar 88,23 ribu jiwa,
dibandingkan di tahun 2018 menurun sebesar 80,27 ribu jiwa. Pemerintah memiliki
berbagai program penanggulangan kemiskinan salah satunya adalah Program
Keluarga Harapan (PKH) yang sasarannya adalah keluarga sangat miskin.
Penerima manfaat yang disebut juga Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH di
Kabupaten Situbondo sejumlah 38.958 KPM tahun 2018, di Kecamatan Panji
mempunyai KPM sebesar 2727 KPM dan Desa Battal sebanyak 199 KPM. Desa
Battal memiliki angka kemiskinan tinggi, ibu hamil cenderung mengkonsumsi
asupan sembarangan dan balita dan bayi cenderung dirawat ke tukang pijat
tradisional jika sakit kemudian tingkat pendidikan rendah serta masalah lansia dan
disabilitas berat. Namun Desa Battal ada peningkatan di bidang Kesehatan,
Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial semenjak adanya intervensi PKH. Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui dan mendeskripsikan dampak sosial PKH pada
KPM di Desa Battal Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jenis penelitian
deskriptif. Penentuan informan menggunakan teknik purposive dengan jumlah
informan pokok 25 orang dan informan tambahan 2 orang. Teknik pengumpulan
data memakai observasi, wawancara terstruktur, dokumentasi dan triangulasi.
Teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data
dan penarikan kesimpulan dan teknik keabsahan data menggunakan triangulasi
sumber.
Hasil penelitian menyatakan bahwa dampak sosial Program Keluarga
Harapan (PKH) di Desa Battal itu memberikan pengaruh yang luar biasa artinya
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang memiliki komponen PKH kesehatan pola
pikir baru untuk peningkatan kesehatan balita dan pengetahuan tentang
pertumbuhan anak balita dan jika KPM yang memiliki komponen pendidikan atau
anak di usia sekolah yaitu mengurangi angka putus sekolah, berkurangnya jumlah
pernikahan di bawah umur, berkurangnya kejahatan kepada anak dan berkurangnya
pekerja pada usia anak, kemudian dampak sosial untuk komponen lansia yaitu
mengurangi beban pengeluaran untuk konsumsi sehari-hari dan mengurangi beban
pengeluaran dalam pemeriksaan kesehatan. | en_US |