dc.description.abstract | Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan populasi dan aktivitasnya
menuntut semakin meningkatnya kebutuhan energi di semua sektor pengguna energi.
Terkait dengan permasalahan tersebut maka pengembangan bahan bakar nabati menjadi
salah satu alternatif solusi untuk mengatasi krisis energi di masa yang akan datang.
Diantara minyak nabati yang berpotensi digunakan sebagai bahan alternatif adalah
minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO). Konversi minyak kelapa sawit menjadi
fraksi bahan bakar cair merupakan salah satu upaya pencarian energi alternatif sebagai
pengganti suplai energi berbasis minyak bumi. Konversi minyak kelapa sawit menjadi
hidrokarbon fraksi pendek dapat dilakukan dengan cara hidrorengkah. Sebelum proses
hidorengkah, minyak kelapa sawit diubah terlebih dahulu dalam bentuk Metil Ester Palm
Oil (MEPO) melalui proses transesterifikasi menggunakan metanol dan katalis KOH
kemudian direngkah menjadi hidrokarbon fraksi pendek dengan cara hidrorengkah
(hidrocracking) menggunakan katalis Ni/H5NZA.
Katalis yang digunakan dalam proses hidrorengkah MEPO dipelajari
karakternya meliputi analisis keasamam dengan menggunakan metode gravimetri,
rasio Si/Al dan Ni terimpregnasi dengan metode AAS. Selain itu katalis diuji aktivitas
dan selektivitasnya terhadap pembentukan senyawa hidrokarbon fraksi pendek. Hasil
penelitian Siregar B. T. (2008) juga melaporkan bahwa reaksi perengkahan katalitik
H-ZMS-5 minyak kelapa sawit yang dialirkan gas H2 dalam prosesnya pada suhu
450oC didapatkan fraksi gasoline (senyawa hidrokarbon antara C5-C11) 22,9% berat
dari 91,6% berat minyak sawit terkonversi.
ix
Katalis dipreparasi melalui modifikasi zeolit alam dengan perlakuan asam
(perendaman dengan HF 1%, HCl 3M, dan NH4Cl 1M) yang dilanjutkan dengan
perlakuan kalsinasi tanpa gas nitrogen (500˚C), hidrotermal (500˚C), kemudian
dilakukan kalsinasi dengan gas nitrogen (500˚C) dan oksidasi (400˚C). Proses
dilanjutkan dengan impregnasi logam Ni dari garam hidrat Ni(NO3)2.6H2O dengan
variasi konsentrasi Ni 1%, 2%, dan 3%. Kemudian dilanjutkan dengan proses
kalsinasi, oksidasi, dan reduksi masing – masing pada temperatur 500˚C. Selanjutnya
katalis dikarakterisasi dan digunakan dalam proses hidrorengkah MEPO (450˚C)
dengan reaktor flow fixed bed. Produk cair yang dihasilkan kemudian dianalisa
dengan alat GC dan GC – MS untuk mengetahui aktivitas dan selektivitasnya.
Hasil karakterisasi katalis Ni/H5NZA dengan variasi konsentrasi 1%, 2% dan
3% menunjukkan terjadi peningkatan keasaman katalis, tetapi menurunkan rasio
Si/Al. Konsentrasi Ni yang teremban pada H5NZA meningkat seiring dengan
meningkatnya konsentrasi Ni yang diimpregnasikan. Hasil hidrorengkah
menunjukkan katalis Ni-2/H5-NZA memiliki aktivitas tertinggi yaitu 72,6716% dan
katalis H5-NZA memiliki aktivitas terendah yaitu 42,8370%. Selain itu diketahui
bahwa katalis Ni/H5NZA menghasilkan produk hidrokarbon yang dominan pada
rantai C12-C18 dan lebih mengarah pada pembentukan produk alkana dan alkena. | en_US |