Hubungan Indeks Massa Tubuh terhadap Lingkar Lengan Atas dan Lingkar Betis pada Mahasiswa Perempuan Fakultas Kedokteran Universitas Jember
Abstract
Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah indeks antropometri yang menunjukan
proporsi antara berat badan menurut tinggi badan. Indeks massa tubuh memiliki
beberapa kelemahan dalam penggunaannya, diantaranya yaitu dapat digunakan
pada usia lebih dari 18 tahun, dibutuhkan tenaga terlatih untuk menghitungnya,
membutuhkan dua alat dalam pengukurannya dan dalam perhitungannya
membutuhkan rumus. Selain itu indeks massa tubuh juga tidak dapat digunakan
ketika terjadi penimbunan cairan yang tidak normal di kaki dan perut (Kemenkes,
2016; Par’i et al., 2017). Evaluasi status gizi juga dapat dilakukan dengan
mengukur lingkar lengan atas dan lingkar betis.
Lingkar lengan atas dan lingkar betis adalah suatu pengukuran yang dapat
menggambarkan cadangan lemak tubuh. Lingkar lengan atas sudah masuk dalam
pengukuran yang dilakukan di posyandu remaja namun pengukuran lingkar
lengan atas belum dilakukan secara rutin (Kemenkes, 2018). Dibandingkan
dengan indeks massa tubuh, lingkar lengan atas dan lingkar betis memiliki
beberapa kelebihan yaitu alat yang digunakan mudah dan murah karena hanya
membutuhkan pita ukur, tidak membutuhkan rumus pada perhitungannya, dan
pada lingkar lengan atas hasilnya tidak terpengaruh ketika terjadi penimbunan
cairan tidak normal pada kaki dan perut (Par’i et al., 2017).
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara Indeks Massa
Tubuh terhadap lingkar lengan atas dan lingkar betis pada mahasiswa perempuan
Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Penelitian ini menggunakan metode
observasional analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Variabel pada
penelitian kali ini yaitu Indeks Massa Tubuh, lingkar lengan atas dan lingkar betis.
Uji analisis korelasi pada penelitian ini menggunakan uji korelasi Spearman.
Hasil uji korelasi Spearman antara Indeks Massa Tubuh dan Lingkar lengan
atas menunjukan nilai koefisien korelasi sebesar 0,843 dan nilai Sig. 0,000 yang
berarti terdapat korelasi sangat kuat antara IMT dan Lila dan terdapat hubungan
yang signifikan diantara IMT dan Lila. Hasil uji korelasi antara IMT dan ligkar
betis menunjukan nilai koefisisen korelasi sebesar 0,682 dan nilai Sig. 0,000 yang
berarti terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara IMT dan lingkar lengan
atas.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]