Green School Jember: Pendampingan dan Inisiasi Sekolah Dasar dengan Pendekatan "Integrated Socio-Environmental Sustainability Learning"
Date
2018-12-01Author
HIDAYAT, Nurul
NEGORO, Abul Haris Suryo
NINGRUM, Prehatin Trirahayu
Metadata
Show full item recordAbstract
Isu lingkungkungan telah menjadi diskursus yang meluas pada masyarakat.
Keterbatasan alam dalam menampung kebutuhan manusia seringkali tidak seimbang
ditengah derasnya arus industrialisasi dan perilaku konsumsi masyarakat. Sebagai
akibatnya, limbah menjadi persoalan yang serius, mulai dari limbah rumah tangga
hingga industrial. Di saat yang bersamaan, pengelolaan Sampah hingga hari ini belum
juga menemukan titik efektif . sejumlah upaya telah dilakukan, namun tak sanggup
mengimbangi tingginya volume limbah yang dihasilkan dari prose’s prose’s produksi
dan konsumsi dimasyarakat. Terutama sampah di daerah perkotaan yang relatif lebih
sulit dalam hal penyediaan tempat pembuangan. Di sisi yang lain, kesadaran
masyarakat dalam mengelola sampah masih belum beranjak dari posisi bawah.
Sampah masih dipandang sebagai sesuatu yang sepenuhnya harus dibuang, apapun
jenisnya.
Terkait dengan masih rendahnya kesadaran masyarakat terkait dengan isu isu
lingkungan, tantangan pendidikan kedepan bukan saja tentang meningkatkan skill dan
kecercasan peserta didik agar mampu bertahan di masyarakat. Banyak sudah berdiri
lembaga pendidikan, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Pertumbuhannya
pesat, namun sayang pertumbuhan tersebut tidak selalu diimbangi dengan lahirnya
generasi yang semakin tinggi integritas dan kecakapannya hidupnya. Akibatnya, tak
sedikit program dan niat baik pemerintah hanya berakhir pada kegiatan sosialisasi.
Cita cita mulia dari perencanaan pembangunan terpaksa harus kandas dalam
pertemuan pertemuan formal yang justru menambah potensi pemborosan anggaran.
Hal ini dikarenakan subjek utama dari program pemerintah tidak dikelola secara
proporsional, telaten dan berkesinambungan. Padahal, tidak ada keberhasilan program
yang tanpa pelibatan dari masyarakat
Berangkat dari hal tersebut maka dirasa perlu untuk menyegerakan sinergi
antar berbagai pihak (pemeritah, swasta dan masyarakat) dalam menangani persoalan
sampah. Hanya dengan komitmen dan keterlibatan semua pihak, pendidikan yang
bermutu bagi anak anak bisa diwujudkan. Salah satu agen strategis yang bisa berperan
dalam peningkatan kesadaran linkungan adalah sekolah. Selain jumlahnya yang
banyak dan tersebar hampir merata di setiap desa, institusi ini memiliki intensitas
yang tinggi dalam prose’s pembelajaran bagi generasi muda. Terkait dengan hal
tersebut, TIM Pengabdian akan melakukan inisiasi penguatan nilai nilai cinta
lingkungan dalam prose’s pembelajaran di sekolah dengan integrated socioenviromental
sustainability learning approach (pendekatan pembelajaran
keberlanjutan sosial dan lingkungan terintegrasi.