dc.description.abstract | IPS adalah bidang studi yang mempelajari dan menelaah serta menganalisis gejala
dan masalah sosial di masyarakat ditinjau dari berbagai aspek kehidupan secara
terpadu. Namun, tingkat belajar IPS masih rendah dikarenakan pembelajaran
konvensional menjadi penyebab utama. Pembelajaran IPS yang digunakan guru di
SDN Kanigaran 04 Probolinggo menggunakan metode ceramah, siswa hanya
dibebani hafalan materi tanpa mengerti maksud dari materi IPS tersebut. Maka untuk
mengatasi masalah tersebut digunakannya strategi three stage fishbowl decision.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: bagaimanakah peningkatan
aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran IPS melalui strategi
Three Stage Fishbowl Decision pokok bahasan perkembangan teknologi di SDN
Kanigaran 04 Probolinggo. Adapun tujuan penelitian ini adalah : untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran IPS melalui strategi
Three Stage Fishbowl Decision pokok bahasan perkembangan teknologi di SDN
Kanigaran 04 Probolinggo Tahun Ajaran 2012/2013.
Penelitian ini diadakan di kelas IV SDN Kanigaran 04 tahun ajaran 2012/2013
yang berjumlah 30 siswa dengan jumlah siswa laki-laki 13 orang dan jumlah siswa
perempuan 17 orang. Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian tindakan
kelas. Variabel dalam penelitian ini pembelajaran menggunakan strategi three stage
fishbowl decision. Data diperoleh dari siswa dan guru kelas IV SDN Kanigaran 04
xi
Probolinggo. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
dokumentasi, wawancara, dan tes.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa proses
peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Kanigaran 04 berjalan
dengan baik. Peningkatan ini dapat diketahui dari perbandingan aktivitas dan hasil
belajar siswa antara prasiklus, siklus I, dan siklus II. Pada tahap prasiklus, jumlah
siswa yang mengalami ketuntasan belajar sebanyak 11 siswa dengan persentase
ketuntasan belajar 36,66%. Pada tahap siklus I, jumlah siswa yang mengalami
ketuntasan belajar sebanyak 17 siswa dengan persentase ketuntasan belajar 56,66 %.
Pada tahap siklus II, jumlah siswa yang mengalami ketuntasan belajar sebanyak 23
siswa dengan persentase ketuntasan belajar 76,66%.
Saran peneliti berdasarkan hasil penelitian adalah: 1) | en_US |