dc.description.abstract | Atrofi merupakan kerusakan fisik yang disebabkan oleh pemasungan pada ODGJ,
kejadian tersebut biasa terjadi pada metode pemasungan dengan balok dan ruang
sempit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implikasi dari proses
keperawatan yang diberikan kepada pasien di Rumah Sakit Jiwa. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Partisipan dalam
penelitian ini merupakan pasien skizofrenia simplex dengan atrofi setelah
mengalami pemasungan sebanyak dua kali sebelumnya dan saat ini sedang dirawat
di Rumah Sakit Jiwa. Penelitian ini dilakukan di sebuah Rumah Sakit Jiwa tipe A
dengan standar Internasional di Jawa Timur, data didapatkan melalui studi
dokumen, wawancara dan observasi. Dari pengkajiaan keperawatan didapatkan
masalah keperawatan utama yaitu halusinasi. Setelah perawatan hari kesembilan,
gejala halusinasi pada pasien mulai berkurang, perawatan hari keenambelas pasien
mulai berinteraksi dengan orang lain, perawatan hari kesembilan belas pasien
mampu mengikuti terapi kelompok mengenal halusinasi dan berakhir pada hari
ketigapuluh satu, pasien mampu melakukan beberapa pekerjaan rumah seperti
mengepel dan menyapu meskipun gejala halusinasi belum hilang seluruhnya.
Intervensi keperawatan yang diberikan disini berfokus pada masalah psikis saja,
intervensi terhadap atrofi pasien tetap diberikan namun tidak didokumentasikan.
Kita berharap akan ada peningkatan kedepannya karena asuhan keperawatan
bersifat holistik walaupun dalam keadaan khusus seperti di Rumah Sakit Jiwa.
Kata Kunci: Atrofi, Re-Pemasungan, Asuhan Keperawatan | en_US |