dc.description.abstract | Rongga mulut manusia mengandung kurang lebih 150 miliar
organisme permilimeter dari pengeluaran saliva yang tidak
terstimulasi, atau sekitar 100 juta bakteri per gram pada debris basah
dalam krevikuler gingiva. Beragam jenis dan besarnya jumlah bakteri
yang menghuni rongga mulut disebabkan karena dua hal yaitu
masuknya bakteri yang berasal dari udara, air, makanan dan
lingkungan lain secara terus menerus melalui mulut serta karena
anatomi rongga mulut yang memungkinkan bakteri untuk tumbuh
dan berkembang. Keragaman bakteri dalam rongga mulut biasanya
bersifat patogen oportunistik yang artinya bakteri semula bersifat
tidak patogen, namun dapat berubah menjadi patogen apabila
mekanisme pertahanan host yang turun. Kondisi patogen yang
disebabkan oleh infeksi bakteri dalam rongga mulut dapat diobati
dengan obat kumur.
Obat kumur adalah larutan yang digunakan untuk berkumur
dengan berbagai tujuan antara lain untuk membunuh bakteri, salah
satunya yang sering dipakai adalah chlorhexidine. Obat kumur
chlorhexidine mempunyai efek samping antara lain; resistensi,
rasanya pahit, pemakaian jangka panjang menyebabkan mukosa
mulut berwarna coklat, pembengkakan kel parotis, deskuamasi,
gangguan persepsi lidah. Kondisi ini yang mendorong peneliti untuk
mencari obat kumur yang minim efek samping, salah satunya adalah
buah delima merah.
Delima merah memiliki rasa manis dan kandungan flavonoidnya
tinggi, kandungan flavonoid dan phenol diduga efektif sebagai
antibakteri. Beberapa penelitian mengatakan buah delima tidak
mempunyai efek samping. | en_US |